BMKG: Dalam Minggu Ini Riau Masih Hujan

Jalan-Pekanbaru-Bangkinang-Tergenang.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprediksi, hujan masih akan menguyur Riau dalam beberapa hari ke depan, terutama di Riau bagian utara seperti Kabupaten Kampar, Rokan Hulu dan Kuantan Singingi. Namun hujan tersebut tidak berpotensi banjir karena berintensitas ringan.

 

Staf Analisa BMKG Stasiun Pekanbaru, Aristya Ardhitama menjelaskan, curah awan yang berpotensi hujan beberapa hari mendatang memang sebagian besar akan melingkupi Riau bagian utara. Wilayah lain tetap memiliki potensi hujan namun lebih tipis dan ringan. (Baca Juga: Jalan Sumbar-Riau Terendam Banjir, Ribuan Kendaraan Mengular)

 

"Selama 3 hari ke depan awan berpotensi hujan akan tetap ada di wilayah Kampar, Rohul dan Kuansing. Namun wilayah Sumatera Barat hingga kini curah hujannya masih tinggi sampai akhir bulan Februari. Namun secara umum, baik untuk wilayah Sumbar dan Riau, curah hujan tak selebat seperti beberapa hari sebelumnya," ujar Ardhi ketika ditemui RIAUONLINE, Rabu (10/2/2016).

 


Masih tingginya curah hujan di Sumbar, menurut Ardhi masih akan menyebabkan bajir di sebagian wilayah Riau. "Masyarakat kita tetap harus waspada dengan potensi banjir yang masih bisa saja terjadi di Riau akibat besarnya volume air yang datang dari wilayah Sumbar ke hilir sungai yang ada di Kampar, Rohul dan Kuansing," tegasnya.

 

Sementara itu untuk wilayah Pesisir Riau seperti Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Siak, Pelelawan dan Bengkalis, curah hujannya sudah mulai menipis dan pudar. Malah wilayah tersebut sudah masuk dalam siklus kemarau hingga akhir bulan Februari mendatang.

 

"Untuk wilayah pesisir Riau seperti Pelelawan, Bengkalis, Dumai dan Siak, sekarang sudah mulai masuk pada musim kemarau. Di musim inilah nantinya adanya potensi kebakaran hutan itu mulai menguat kembali karena wilayah tersebut lahan-lahan gambut sudah mulai kering. Jadi potensi kebakaran masih akan tetap ada," ucapnya khawatir.

 

"Setelah Februari berakhir, pada bulan Maret dan April kita sudah masuk lagi pada musim penghujan. Terutama di sebagian besar wilayah Indonesia seperti wilayah barat Indonesia. Sekarang ini merupakan masa transisi dari anomali iklim El Nino ke La Nina. Karena sekarang El Nino sudah mulai luruh dan habis, dan La Nina mulai terasa dampaknya di Indonesia. Buktinya adalah banjir di mana-mana seperti sekarang ini," tandasnya.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline