Anggota Gafatar tak Mau Pulang ke Riau

Gafatar-Riau.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Sosial Provinsi Riau menyatakan jumlah anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) terdata lebih dari 140 orang.

 

"Jumlah ini kita prediksi semakin bertambah lantaran bakal ada gelombang lainnya akan tiba di Jakarta dari Kalimantan Barat," jelas Kepala Dinas Sosial Riau, Syarifudin Jumat (29/1/2016). 

 

Syarifudin sedang berada di Jakarta sejak Rabu lalu (27/1/2016) mengatakan, Dinas Sosial masih terus berusaha mendata jumlah anggota Gafatar tersebut. "Data awal kita terima kan hanya 13 orang, tapi dalam dua hari jumlahnya terus bertambah," jelasnya. (Baca Juga: Eks Gafatar Akan Terus Dipantau Pemerintah Riau

 

Ia menjelaskan, dari ratusan orang tersebut, selain yang terdata sebagian besar orang dewasa, juga terdapat anak-anak. Sementara itu, terkait rencana proses pemulangan akan dilakukan hari ini melalui jalur darat, dia memastikan rencana tersebut gagal.

 

Menurut Syarifudin, selain masih berusaha mendata jumlah eks Gafatar asal Riau, gagalnya rencana pemulangan itu disebabkan sebagian besar dari mereka tidak bersedia diberangkatkan ke Riau.

 

"Mereka beralasan takut untuk bertemu keluarga, dan khawatir tidak diterima masyarakat," ujarnya.


 

Untuk itu, Dinas Sosial terus berusaha melakukan dialog dengan eks Gafatar asal Riau itu agar bersedia diberangkatkan. Syarifudin mengatakan, berdasarkan rencana awal anggota Gafatar Riau akan dipulangkan menggunakan jalur darat.

 

Sesampainya di Riau, mereka akan diinapkan di Rumah Persinggahan Trauma Center (RPTC) Dinas Sosial Riau di Dumai, sebelum dikembalikan ke keluarga masing-masing. Di sana, mereka akan diberikan pembekalan oleh tim RPTC.

 

"Sudah ada timnya seperti dari rohaniawan dan psikososialnya. Tapi itu hanya sementara karena dalam kaitan ini kabupaten yang bertanggungjawab akan dikembalikan ke asalnya," ujarnya. (Klik Juga: Ayah, Ibu dan Anak dari 2 Keluarga Gafatar Ini Dipulangkan ke Riau

 

Sebelumnya Kejaksaan Tinggi Riau menurunkan intelijen memantau Gafatar usai ditemukan organisasi terlarang tersebut terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Dumai hingga 2018.

 

"Dari hasil pemantauan kita, organisasi (Gafatar) ini di Dumai masih terdaftar hingga 2018. Itu berdasarkan SKT (Surat Keterangan Terdaftar,) di Kesbangpol Kota Dumai," kata Kepala Seksi II Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau, Deni Anteng Prakoso.

 

Meski begitu, secara khusus Deni meyakini kalau organisasi tersebut tidak aktif melakukan kegiatan keorganisasian. "Kita sudah melakukan pemantauan ke sana. Organisasi ini tidak eksis lagi. Tidak ada lagi melakukan kegiatan keorganisasian. Sehingga kondusifitas Kota Dumai masih terjaga," lanjutnya.

 

Selain itu, tutur Deni, hasil pemantauan secara umum kegiatan keorganisasian Gafatar di Riau tidak berjalan lagi. Ia mengimbau kepada masyarakat agar kembali menerima terkait akan dipulangkannya eks Gafatar asal Riau tersebut. (LIhat Juga: Gafatar di Riau Gemar Gelar Seminar-seminar

 

"Kami juga pantau sekretariat Gafatar di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru. Di sana juga tak ada lagi kegiatan keorganisasiannya," jelasnya.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline