Warga Pangkalan Kapas Kecewa Pemda Riau Tidak Mau Bangun Jalan

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman belum berencana akan membangun akses jalan menuju desa Pangkalan Kapas yang berada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kampar.

 

"Kita akan melakukan kajian dulu mengenai potensi ekonomi dan investasi di sana. Juga kemungkinan apakah ada jalan lain yang bisa dijadikan alternatif selain jalan yang sekarang," ujar Plt Gubri Andi Rachman ketika ditanya RIAUONLINE.CO.ID, Rabu (13/1/2016).

 

Andi Rachman mengatakan kajian akan dilakukan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan kondisi wilayah yang ada di sekitar lokasi tersebut. (KLIK: Kost 12 Kamar Milik Adik Ipar Mantan Gubernur Riau Hangus Terbakar)

 

Padahal menurut keterangan warga desa tersebut, hanya ada satu jalan yang menjadi akses satu-satunya menuju keluar. Kalaupun ada jalan alternatif, jalan tersebut akan tembus wilayah Sumatera Barat, bukan Riau.


 

"Kita tentu sangat kecewa mendengar perkataan dari Plt Gubernur yang mengatakan pembangunan akan ditinjau dari sisi ekonomi. Seolah kalau tak ada potensi ekonomi jalan disana tak akan dibangun," ungkap Arika Harmon, salah seorang warga asal Pangkalan Kapas.

 

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Kampar, Nasir mengatakan buruknya jalan di desa itu membuat bantuan sulit didistribusikan. Ia mengatakan jalan tersebut hingga kini belum diperbaiki oleh Pemerintah Riau. (BACA: Warga 4 Desa Yang Terisolir Desak Pemerintah Bangun Jalan)

 

"Jalan tersebut adalah jalan provinsi. Memang jalan tersebut ada di wilayah kabupaten. Tapi pembangunan dan perbaikannya ada di kewenangannya provinsi atau dalam hal ini Dinas PU dan Bina Marga Provinsi Riau," ucap Nasir ketika dihubungi RIAUONLINE.CO.ID.

 

Nasir mengatakan akses kesana memang sangat sulit ditempuh karena topografi jalan yang berbukit serta berlembah cukup dalam sehingga menyulitkan kendaraan untuk berlalu lalang.

 

"Jalan di sana itu persis seperti gunung. Banyak juga di sisi-sisi samping jalan itu jurang dengan kedalaman yang cukup seram kalau dilewati. Tak jarang kita harus menuntun motor untuk sampai di atas karena memang tak kuat motor menanjak bukit yang tinggi-tinggi," tandas nasir.