RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Persatuan Anak Negeri Pangkalan Kapas (PANGKAS), Arika Harmon meminta kepada pemerintah Provinsi Riau segera mengirimkan bantuan untuk empat desa mereka yang kini tengah terisolir karena banjir dan tanah longsor. Empat desa tersebut yakni Lubuk Bigau, Kebun Tinggi, Tanjung Permai dan Desa Pangkalan Kapas di Kampar kiri.
Arika mengeluhkan lambatnya penanganan bencana oleh Pemerintah Riau sehingga membuat masyarakat terlalu lama merasakan dampak isolasi. Warga kesulitan akses jalan sejak akhir bulan November 2015 lalu.
"Longsor yang menimbun jalan kami itu sudah berlangsung sejak 29 November 2015 lalu. Sampai sekarang belum ada upaya pemerintah untuk membuka akses jalan kami yang sudah tertutup itu," ungkap Arika, Rabu (13/1/2016). (KLIK: Ini Penyebab Harga Minyak Dunia Terpuruk di Harga 30 Dolar AS Per Barel)
Selama ini upaya pemerintah kata Ari, hanya sebatas pengiriman bantuan logistik. Namun pada perbaikan akses jalan yang tertutup sama sekali tidak dilakukan.
"Kita juga tak tahu kenapa akses jalan tak dipulihkan sampai sekarang. Padahal sudah berapa bulan jalan itu tertimbun longsor dan lumpur. Itu adalah akses satu-satunya bagi kami untuk ke luar," keluh Lelaki lulusan SD tersebut.
Ari yang juga anggota BPD di desanya meminta pemerintah segera memperbaiki dan membangun akses jalan yang dibangun dengan aspal dan layak difungsikan oleh kendaraan bermotor. Ia menilai ada perlakuan tidak adil dari pemerintah daerah menyusul lambannya pembangunan di empat desa tersebut. (BACA: Sidang Esok, MK Agendakan Dengarkan Jawaban Termohon)
"Kita juga warga negara yang sama. Kita juga warga Riau yang punya hak dan kewajiban yang sama dengan warga daerah perkotaan. Kita dari dulu hanya meminta akses jalan untuk dibangun tapi tak pernah dikabulkan oleh pemerintah. Kami merasa kecewa sekali," tutur Nasir kepada RIAUONLINE.CO.ID.
Soal pasokan bantuan logistik yang disalurkan BPBD Riau dan Dinsos, ia mewakili masyarakat desa berterimakasih. Pasalnya, sedikit banyak bantuan tersebut tetap membantu keadaan masyarakat di sana.
"Kita tetap berterima kasih pada upaya pemerintah dengan bantuan yang sudah disalurkan. Tapi kita juga meminta supaya pemerintah bisa menangani kelangkaan logistik yang kini terjadi di daerah saya. Karena di sana harga sembako tinggi sekali naiknya. Beras saja sampai Rp30 ribu perkilonya," tutup Ari.