Inilah Pemahaman Salah tentang Membedong Anak

Bedong-Bayi.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Zaman dulu, para orangtua selalu membedong atau membedung anak-anak mereka menggunakan kain putih, selimut bahkan kain panjang batik. 

 

Bedong atau bedung merupakan proses ‘membuntal’ tubuh bayi di dalam selimut atau kain yang melingkupi kedua lengan sampai dengan kedua kaki. (Baca Juga: Ingin Punya Anak Kembar? Ini Caranya

 

Bedong pada bayi biasanya dilakukan secara ketat. Proses ini merupakan tindakan tradisional sudah dilakukan secara turun -enurun dengan tujuan menjaga bayi agar tetap dalam keadaan hangat dan nyaman. Sehingga bayi bisa tidur dalam jangka waktu yang lama.

 

Namun, lain dulu lain sekarang. Bedong sudah tidak dianjurkan lagi dilakukan pada bayi Anda. Mengapa demikian? Di penelitian terbaru, tutur dr. Nadia Octavia, Anggota Redaksi Medis Kedokteran Umum KlikDokter.com, ditunjukkan proses bedong bayi berkaitan erat dengan Sudden Infant Death Syndrome atau sindroma kematian bayi mendadak.

 

Bedong terlalu ketat dapat membuat bayi menjadi sesak napas, laju napas bayi menjadi lebih cepat karena kapasitas paru akan semakin tertekan. Apabila ini berlangsung dalam waktu lama, maka akan memudahkan terjadinya penyakit paru kronis. (Klik Juga: Hindari 6 Makanan Ini untuk Bayi

 

Selain berkaitan dengan kematian bayi mendadak, bedong terlalu ketat juga memaksa kaki bayi dalam posisi lurus dapat memicu kerusakan panggul ketika bayi tersebut dewasa.


 

Hal-hal tersebut menyebabkan banyak ahli sudah tidak merekomendasikan bedong pada anak karena bedong secara tradisional merupakan praktek yang tidak aman untuk bayi baru lahir.

 

"Sayangnya, hingga sekarang bedong masih dipraktikkan di seluruh rumah sakit di seluruh dunia, dengan alasan menjaga suhu bayi agar tetap hangat. Karena rumah sakit cenderung ber-AC dan mempunyai hawa dingin, maka bayi dipaksa dibedong untuk menjaga agar tetap hangat," tutur dr Nadia Octavia. 

 

Proses bedong terhadap bayi selama di rumah sakit memang perlu dilakukan. Namun, ketika bayi pulang ke rumah, bayi seterusnya cukup dipakaikan pakaian nyaman dan hangat, lalu disimpan dalam posisi telentang di dalam tempat tidur bayi. Jangan lupa agar tetap menjaga suhu ruangan agar tetap hangat. (Lihat Juga: Ingin Punya Anak? HIndari 5 Jenis Makanan Ini

 

Lantas, apa direkomendasikan untuk dilakukan untuk buah hati kita di rumah?

 

1. Gunakanlah pakaian bayi yang nyaman dan hangat.

Sehingga bayi tidak membutuhkan pakaian tambahan lainnya. Biasakan mengukur suhu tubuh bayi dan pastikan bayi tidak mengalami hipotermia/kedinginan. 

 

2. Atur suhu kamar agar tidak terlalu dingin


Ajari cara membedong bayi yang benar tanpa merusak panggul dengan tidak memaksa meluruskan kedua kaki bayi. Apabila orangtua ingin tetap melakukan bedong, maka bayi harus diawasi secara ketat, terutama ketika sudah mampu membalikkan badan.

 

Setelah bisa berbalik badan, tidak dianjurkan sama sekali untuk tetap dibedong karena risiko bayi terjebak dalam posisi kepala di bawah dan sesak.


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline