Anda Perokok Berat? Coba Dua Obat Ini

Bahan-Berbahaya-di-Rokok.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Anda perokok berat dengan berbungkus-bungkus rokok setiap hari dibakar begitu saja menjadi abu? Sudah mencoba mengurangi, bahkan menghentikan, namun terganggu saat mencium asap rokok serta melihat orang merokok?

 

Jika iya, sudah seharusnya Anda mencoba dua resep obat ini untuk melawan keinginan untuk merokok. Studi terbaru dari Archives of General Psychiatry, pada 3 Januari 2011 mengatakan, dua obat digunakan untuk membantu orang-orang berhenti meroko, Bupropion dan Vareniclin, dapat mengubah cara otak bereaksi saat melihat orang lain merokok. (Baca Juga: Laki-laki Ini Meninggal Gara-gara Merokok

 

Hal ini bisa menjadi penjelasan dari bagaimana cara kedua obat tersebut mengobati ketergantungan para perokok. Bupropion diresepkan ke seluruh dunia, membantu orang-orang melawan keinginan merokok.

 

Namun, belum jelas benar bagaimana obat tersebut dapat melakukan hal ini. Dengan menggunakan brain scans, Christopher S. Culbertson dan rekan-rekannya dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, memeriksa apa terjadi pada 30 otak perokok menggunakan obat atau plasebonya selama delapan minggu. (Klik Juga: Anda Perokok? Waspadai Gejala Kanker Pita Suara)

 

Plasebo merupakan obat non-aktif dirancang menyerupai suatu obat atau pengobatan, dan diberikan dengan cara sama seperti obat ditirunya.


 

Para peneliti mengukur seberapa besar para partisipan menginginkan rokok dengan bertanya respon kepada mereka setelah mereka melihat petunjuk “netral” tidak melibatkan rokok atau video 45 detik memperlihatkan aktor dan aktris merokok.

 

Mereka yang menggunakan obat asli dan bukan plasebo mengatakan, keinginan untuk merokok menjadi berkurang. Hasil brain scans mereka juga menunjukkan kurangnya aktivitas dalam area otak berhubungan dengan ‘keinginan’. (Lihat Juga: Perokok Cenderung Alami Gangguan Mental

 

Hasil ini mendemostrasikan pengobatan dengan Bupropion berkaitan dengan meningkatnya kemampuan melawan keinginan, dan menurunnya keaktifan di daerah limbic dan prefrontal dalam ota, dimana daerah otak tersebut berhubungan dengan emosi.

 

Dalam studi kedua, dilansir dari klikdokter.com, Teresa Franklin dan rekan-rekannya dari University of Pennsylvanial, Amerika Serikat, menggunakan brain scans mempelajari bagaimana otak 22 perokok bereaksi ketika mereka menggunakan obat Varenicline atau plasebonya selama tiga minggu.

 

Mereka menyaksikan video selama 10 menit yang sebagiannya melibatkan tentang rokok. Setelah melihat video tersebut, mereka yang menggunakan obat asli dari Varenicline mengalami penurunan aktivitas di beberapa area dalam otak. (Baca: Waspada, Rokom Bisa Jadi Pemicu Diabetes

 

Tak hanya itu, juga dilaporkan keinginan mereka untuk merokok juga menjadi berkurang. Penelitian ini dapat menghasilkan suatu kemajuan dalam ilmu pengobatan.

 

Kegagalan dalam usaha untuk berhenti merokok lebih menimbulkan gangguan psychiatric terhadap individu, mereka cenderung mempunyai sugesti bahwa mereka telah melakukan usaha yang sangat keras dan sulit untuk berhenti merokok. Bupropion dan Varenicline mempunyai kemampuan yang sangat bagus dan dapat menjadi solusi dari masalah kelompok tersebut. 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline