RIAU ONLINE - Apakah Anda sering mengantuk usai makan? Kalau iya, maka berhati-hatilah. Sebab, bisa saja Anda kekurangan pasokan oksigen ke otak karena tersitanya oksigen kepada proses pencernaan. Semakin banyak yang dicerna atau dimakan, maka semakin banyak kebutuhan oksigen.
Mengantuk, tutur dr Melyarna Putri, Anggota Redaksi Medis Kedokteran Umum klikdokter.com, merupakan panggilan alarm alamiah tubuh ketika tubuh meminta haknya untuk beristirahat. Namun beda keadaannya jika ditemukan kondisi selalu mengantuk setiap setelah makan. Kerap kali keadaan tersebut justru menghambat aktivitas sehari-hari. (Baca Juga: Diabetes Ganggu Hubungan Suami Istri)
Teori lainnya mengungkapkan, mengantuk setelah makan adalah indikasi dari kekurangan beberapa zat dari kandungan enzim pada makanan atau kondisi kadar gula darah pada tubuh.
Dikutip dari Helium dan Steadyhealth, ada tiga alasan menyebabkan seseorang mengantuk setelah makan, yaitu:
1. Kekurangan enzim
Enzim bisa diibaratkan sebagai pekerja dalam tubuh, seperti rumah tidak akan bisa dibangun tanpa adanya pekerja, meskipun bahan-bahannya sudah lengkap.
Enzim memecah makanan dikonsumsi menjadi unit-unit lebih kecil, sehingga dapat diserap oleh tubuh. Selain itu enzim juga bisa berfungsi sebagai katalis untuk membuat sesuatu bisa terjadi. (Klik Juga: Ingin Cepat Punya Momongan? Perhatikan Masa Subur Pasangan)
Terdapat tiga jenis enzim dibutuhkan tubuh untuk mencerna makanan, enzim pencernaan disekresikan oleh kelenjar ludah, perut, pankreas, sel-sel endokrin dan juga usus kecil.
Kedua, enzim yang ditemukan pada seluruh makanan mentah dikonsumsi. Ketiga, enzim metabolik yang bergungsi sebagai katalis, memproduksi energi, membuang kotoran dan detoksifikasi racun.
Saat sedang makan, enzim tubuh bekerja sangat keras agar dapat mencerna semua makanan yang masuk. Karena terlalu keras bekerja, tubuh merasa lelah dan seharusnya saat lelah makanan yang dimakan bisa memberi energi.
Tapi bagi orang yang kekurangan enzim, makanan yang dimakan tidak bisa jadi energi karena adanya gangguan penyerapan zat gizi. Akibatnya saat enzim lelah, tidak ada asupan energi sehingga membuat seseorang menjadi mengantuk. (Lihat Juga: Anda Berperut Buncit? Begini Cara Bikin Langsing)
2. Penggabungan makanan
Food combining, adalah penggabungan makanan agar makanan dapat digunakan oleh tubuh sebagai nutrisi. Usaha menggabungkan protein dengan sayuran non-pati (sayuran berwarna hijau), menggabungkan karbohidrat dengan sayuran, biji-bijian, mengkonsumsi buah saja atau mengkonsumsi 60-80 persen makanan mentah atau dikukus.
Penggabungan makanan atau mengkonsumsi jus sayuran ini bisa membuat seseorang merasa kurang mengantuk dan menambah lebih banyak energi.
3. Pengaruh salah satu neuron
Alasan seseorang mengantuk setelah makan adalah neuron orexin. Neuron ini berada di hipotalamus yang merupakan bagian dari otak yang mengatur banyak proses serta hampir semua hormon. (Baca: Anda Sering Menggoreng Pakai Minyak Sawit? Ini Bahaya Mengintainya)
Ketika kadar gula darah meningkat, hal ini mengakibatkan kerja neuron orexin dihambat. Akibatnya, seseorang akan merasa mengantuk karena kinerja neuron orexin yang bertanggung jawab untuk mengontrol seseorang agar tetap terjaga dihambat.
Agar rasa kantuk sesudah makan hilang dan tetap fit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Jangan lewatkan sarapan pagi. Tanpa sarapan, tubuh memiliki energi untuk beraktivitas sampai siang.
b. Hindari makanan yang mengandung gula cukup tinggi seperti tart, coklat. Karena makanan yang berkalori cukup tinggi akan menimbulkan rasa kenyang.
Khusus untuk makan siang pilihlah porsi sedang, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Sambil menanti waktu makan malam, bisa makan cemilan atau mengunyah permen yang berfungsi mencegah penurunan kadar gula darah dalam tubuh. Tidak perlu ngemil banyak, asalkan perut tetap dalam kondisi terisi (bukan penuh).
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline