Pelajaran Muatan Lokal Hilang Demi Ujian Nasional

Pembagian-Masker.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Pendidikan Riau menghapus seluruh pelajaran muatan lokal dan olahraga selama semester ganjil ini. Sebagai gantinya Disdik menambahkan porsi mata pelajaran yang akan diujikan pada Ujian Nasional nanti.

 

Hal ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan materi yang dialami pelajar lantaran bencana kabut asap tiga bulan lamanya. kebijakan ini dianggap perlu supaya siswa Riau bisa menyamakan standar seperti yang ditetapkan pemerintah pusat untuk UN tahun 2016 mendatang. (KLIK: HMI Kocar-Kacir Disweeping Askar Theking)

 

"Kita telah menyiapkan strategi untuk mengejar ketertinggalan yang kita alami akibat bencana asap beberapa bulan yang lalu. Strateginya adalah dengan melakukan reschedule ujian semester. Dengan begitu kita tahu berapa lama ketertinggalan yang bisa kita kejar karena asap lalu," ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol ketika ditemui usai rapat pembahsan persiapan UN di Riau, Senin (30/11/2015).

 

Kamsol mengklaim sanggup untuk mengejar ketertinggalan materi yang dialami oleh anak didik di Riau. Walaupun begitu ia tetap memandang realistis bahwa tak semua materi bisa dikejar dan disamakan. (LIHAT: Massa HMI Minta 8 Temannya Yang Ditahan Polisi Dibebaskan)



 

"Memang mungkin kita tak bisa untuk mengejar semua ketertinggalan yang ada. Namun begitu sebagai gantinya kita akan mengganti ketertinggalan tersebut dengan materi esensial yang akan diujikan di ujian nasional nantinya. Hal ini kita anggap lebih prioritas ketimbang mengejar seluruh materi yang ada," timpal Kamsol.

 

Ia menambahkan, fokus standarsasi yang diminta oleh pemerintah pusat lewat kementerian itu dapat terpenuhi. "Yang penting kita kejar yang jadi permintaan dari pusat dulu supaya kita dapat menyamakan standarnya," tambah Kamsol. (BACA: Molor Lagi, Panitia Optimis Kongres HMI Tuntas di Pekanbaru)

 

Kamsol tetap menargetkan Riau bisa mengikuti Ujian Nasional serentak dengan standar yang cukup walaupun asap melanda Riau selama beberapa bulan.

 

Dalam rapat video conference yang dilakukan secara langsung oleh Kementerian pendidikan dasar dan kebudayaan dengan 6 Provinsi yang terdampak asap lalu, Kamsol mengatakan hanya Provinsi Kalimatan Tengah tidak siap melakukan UN serentak karena tidak mampu mengejar ketertinggalan pelajaran yang begitu jauh.

 

"Dari rapat tadi kalau tak salah saya hanya Provinsi Kalteng saja yang tak sanggup untuk mengejar ketertinggalannya serta meminta untuk mempertimbangkan supaya diberikan keringanan. Kalau Riau secara umum sudah siap secara keseluruhan baik yang di Provinsi maupun yang berada di kabupaten dan kota. Kita sudah membicarakan dan menyepakati hal ini bersama 12 kabupaten dan kota yang ada di Riau," terang Kamsol.