RIAU ONLINE, PEKANBARU - Senin (12/10/2015) menjadi peristiwa penting bangkitnya masyarakat Riau melawan asap yang sudah 18 tahun melanda Bumi Lancang Kuning. Musik dan puisi digunakan sebagai penyampai pesan dalam aksi damai #RevolusiLangitBiru.
Tidak ada orasi, tidak ada spanduk dan bendera lembaga peserta aksi, yang ada hanyalah kertas karton ungkapan marah dan kecewa para peserta aksi terhadap asap di Riau. "Pada aksi damai Revolusi Langit Biru ini, penampilan musik dan pembacaan puisi adalah pengganti orasi," kata Fatur, salah seorang peserta aksi. (BACA JUGA: Rakyat Riau Lakukan Revolusi Langit Biru)
Aksi yang digelar di satu ruas Jalan Cut Nyak Dien antara Pustaka Wilayah Soeman HS dan kantor Gubernur Riau tersebut dihadiri berbagai lembaga non pemerintah, kalangan perguruan tinggi dan masyarakat luas.
Anggota Sindikat Kartunis Riau (Sikari) yang ikut ambil bagian dalam aksi tersebut, tampak langsung menggambar kartun di lokasi kegiatan. Kritikan terhadap persoalan jerebu di Riau menjadi tema yang banyak diangkat para kartunis tersebut.