Asap Masuk Rumah, Warga Riau Ramai-Ramai Borong Oksigen

Meme-Asap-Riau.jpg
(INTERNET)

RIAUOLINE, PEKANBARU - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kian pekat menyelimuti Riau. Kualitas udara memburuk melebihi ambang batas mencapai 900 Psi atau berbahaya. Pekatnya asap menyebar hingga ke dalam rumah. Alhasil warga Pekanbaru terpaksa menggunakan alat bantu oksigen untuk bernafas.

 

"Tidak ada lagi tempat berlindung, rumah pun sudah dimasuki asap," kata Denny, warga Jalan pontianak, saat ditemui Tempo, di Toko Indo Alkes, Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru. Selasa, 6 Oktober 2015. (KLIK: Inikah Alasan Mucikari Dion Ditangkap Polisi?) Sebagaimana dikutip RIAUONLINE.CO.ID.

 

Denny harus membeli dua tabung oksigen merk Oxycan (oksigen pertable) untuk keluarganya di rumah. Denny mengaku, dia, istri dan dua anaknya sudah tidak sanggup lagi menahan kepungan asap yang menyesaki rumah. "Kasian anak saya masih kecil-kecil," kata Denny.

 

Pembeli lainnya Harsya mengatakan, kabut asap juga sudah menyesaki kantor tempatnya bekerja. Dia membeli dua tabung oksiben merk Oxycan untuk dipakai bersama rekan kerjanya di kantor. "kantor kami juga dipenuhi asap," katanya. (BACA: Warga Riau Minta Tanggung Jawab Perusahaan Ini) 

 


Pantauan Tempo di Toko alat kesehatan Indoalkes, Jalan Ahmad Yani, terus didatangi warga, baik itu membeli oksigen maupun masker. Pemilik toko alat kesehatan pun dibuat kewalahan memenuhi permintaan konsumen yang melonjak tajam menyusul kabut asap semakin pekat. "Kami kehabisan stok barang," kata Pemilik Toko, Oscar, saat ditemui Tempo.

 

Padahal kata Oscar, toko miliknya merupakan distributor alat kesehatan wilayah II di Sumatera. Dia selalu kehabisan stok barang seperti oksigen dan masker lantaran permintaan tinggi. Belum lagi harus memenuhi permintaan rumah sakit dan instansi swasta dan pemerintahan dalam jumlah besar. "Permintaan tinggi, tapi stok barang itu tidak ada," kata Oskar. (LIHAT: Tuntut Ganti Rugi dan Bui Pemilik Lahan Terbakar)

 

Oskar menjelakan, dalam satu bulan biasanya dia mendapatkan pasokan oksigen merk Oxycan sebanyak 75 kotak. 1 Kotak berisi 12 tabung, 1 tabung oksigen harganya Rp 50 ribu. Oksigen jenis ini hanya dapat dipakai enam kali dengan cara disemprotkan ke mulut. "Dalam sehari saja habis empat kotak," ujarnya.

 

Menurut Oscar, warga bahkan membeli oksgen tabung 12 kilogram untuk disediakan di rumah. Padahal oksigen tersebut biasanya digunakan oleh rumah sakit di ruang perawatan. Namun pekatnya asap di Pekanbaru membuat masyarakat khawatir sehingga harus menyediakan oksegen tabung 12 kg di rumah. (KLIK: LAM Riau akan Surati Pemda Tuk Gugat Perusahaan)

 

Untuk oksigen tabung ini dijual dengan harga Rp 850 ribu satu set beserta trolinya. Oksigen ini dapat diisi ulang dengan harga pengisian Rp 35 ribu satu tabung. "Tapi untuk oksigen tabung ini juga sudah habis," kata Oscar.

 

Oscar mengaku kebingungan mencari stok barang. Menurut Oscar, terputusnya stok oksigen di Riau disebabkan lumpuhnya Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru akibat kabut asap, sehingga barang yang dipesan melalui jasa pelayanan cargo terhambat. "Pesawat tidak bisa terbang, cargo jadi terhambat. Daerah tetangga seperti Padang dan Medan pun tidak mau memberikan barang karena mereka juga terdampak asap," jelasnya.