RIAU ONLINE, PEKANBARU - Air Terjun Sijonjang dan Air Terjun Batang Kapas di Desa Lubuk Bigau, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, resmi dibuka bagi wisatawan.
Ekowisata alam ini dikelola secara langsung oleh warga tempatan dengan dukungan dari Lembaga Konservasi Alam Hutan Riau. Dengan merogoh kocek sekitar Rp265 ribu per hari dan per orang, sejumlah fasilitas penunjang sudah bisa didapatkan pengunjung.
Perwakilan Pemuda Desa Lubuk Bigau, Arika mengatakan, fasilitas tersebut meliputi sarapan dan makan siang, ojek pulang pergi (PP), guide, tiket masuk, dan penginapan atau tenda.
Fasilitas wisata Desa Lubuk Bigau, Kampar. (Foto: Winda Mayma Turnip/RIAU ONLINE)
Masakan kampung untuk sarapan dihargai Rp25.000 per porsi. Masakan khas berupa tumis lompok ayam kampung dan goreng kacau ikan dihargai Rp35.000 per porsi.
"Kemudian ojek untuk PP Rp50.000, guide Rp150.000 perhari, tiket masuk Rp10.000 per orang dan penginapan atau tenda Rp5.000 per orang," jelasnya.
Ari mengatakan bahwa ekowisata Air Terjun Sijonjang dibuka sebagai langkah untuk melestarikan alam di Desa Lubuk Bigau. Dengan menjadi lokasi wisata, maka daerah tersebut dapat terhindar dari aksi pembalakan liar dan penambangan.
Wisata Desa Lubuk Bigau, Kampar. (Foto: Winda Mayma Turnip/RIAU ONLINE)
"Tujuan utama kita, di samping menjadi sumber pendapatan bagi para masyarakat dan pemuda, adalah untuk konservasi lingkungan. Kita harapkan, pengunjung yang datang ke air terjun, juga akan menyadari keindahan alam dan pentingnya menjaga lingkungan," jelasnya.
Sementara itu, Pj Kepala Desa Lubuk Bigau, Risman mengatakan bahwa setahun belakangan, jumlah kunjungan wisatawan ke air terjun mencapai 30 orang per bulan.
"Demi keamanan pengunjung saat berwisata, kami juga mengimbau agar melapor ke desa sebelum melakukan kegiatan wisata air terjun," pungkasnya.