RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Menteri Melaka (setingkat Gubernur di Indonesia), Datuk Seri Idris Bin Haji Haron mengatakan, mereka akan terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asal Indonesia, khususnya warga Riau, untuk mengunjungi objek wisata dan hal lainnya yang ada di Melaka, Malaysia.
Berbagai sarana dan prasarana telah mereka persiapkan agar warga Indonesia betah dan mau berlama-lama berada di wilayahnya.
Pasalnya, warga Indonesia termasuk dalam peringkat 3 besar, setelah Singapura dan China peyumbang terbanyak wisatawan sambangi Melaka. Untuk itu, hingga 2020, mereka optimistis akan mampu mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara.
Baca Juga:
Gara-Gara Tak Dilengkapi Kajian Akademis, Wisata Kuliner Riau Gagal Lolos
Inilah 5 Konsep Untuk Kembangkan Wisata Di Riau
Hal yang menjadikan warga Indonesia berbondong-bondong ke Melaka adalah kualitas rumah sakit mereka serta ramah di kantong.
Selain itu, kini mereka telah membekali tenaga medisnya dengan keahlian berbahasa Indonesia.
"Upaya kami ialah meningkatkan pelayanan terhadap rumah sakit. Kini sudah banyak tenaga medis kami sudah menggunakan bahasa Indonesia saat berkomunikasi dengan pasien Indonesia. Itu akan terus kami perluas," kata Ketua Menteri Besar Melaka, Senin, 4 September 2017, di Hotel Pangeran.
Beberapa rumah sakit yang telah membekali tenaga medisnya dengan pelayanan berbahasa Indonesia antara lain, Putra Specialist Hospital, Mahkota Medical Centre, Hospital Pantai dan Oriental Melaka Straits Hospital.
Ia menjelaskan, peningkatan pelayanan ini dilakukan karena warga Indonesia banyak memilih Melaka sebagai tujuan pengobatan keluarga. Ada sekitar 93.959 orang dari 102.608 total warga asing memilih rawat inap di Malaka.
"Selain itu, kami juga menawarkan biaya cukup terjangkau jika dibandingkan berobat ke Singapura ataupun ke rumah sakit terbesar di Indonesia," tuturnya berpromosi.
Selain pelayanan rumah sakit, Melaka tengah berbenah diri agar wisatawan asal Indonesia betah tinggal di negeri mereka. Contohnya, dengan meningkatkan transportasi udara.
Klik Juga:
Siak Akan Jadi Daerah Wisata Halal Kedua Di Indonesia
Sungai Gulamo, Green Canyonnya Riau Ini Ada Di Kampar
Pada kesempatan sama, Konsulat Malaysia untuk Riau dan kepulauan, Hardi Hamdi, dengan lugas mengatakan jika masalah ini dapat terpecahkan, dipastikan kedua negara akan mendapatkan keuntungan tak sedikit.
"Dengan lancarnya transportasi udara antara Melaka dan Pekanbaru, pastinya warga Malaysia akan lebih banyak lagi ke sini. Begitu juga sebaliknya. Pertama-tama boleh lah untuk kunjungan bisnis. Yang keduanya, mereka akan ajak keluarga untuk berwisata," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline