RIAU ONLINE, TEMBILAHAN - Provinsi Riau kaya akan objek wisata baik alam maupun adat istiadat berapngkal dari kebiasaan masyarakat setempat.
Di waktu bersamaan dengan penyelenggaraan Pacu Jalur di Tepian Narosa, Batang Kuantan, Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), di Kabupaten Indragiri Hilir mengadakan Pacu Sampan Leper, 22-23 September 2015, di Kuala Getek, Kelurahan Sungai Beringin, Kecamatan Tembilahan.
(Baca Juga: Maelo Jalur Jadi Ajang Cari Jodoh)
Pacu Sampan Leper ini diselenggarakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Indragiri Hilir (inhil). Jika Pacu Jalur di Kuansing di atas sungai yang berair, maka sebaliknya untuk Pacu Sampan Leper.
Pacuan sampan ini diadakan di atas lumpur dengan sampan bagian bawahnya rata sehingga bisa berjalan serta meluncur di atas lumpur maupun air. Sampan jenis ini merupakan moda transportasi biasa digunakan secara turun-temurun sejak dahulu.
Warga di di Indragiri Hilir menggunakan Sampan Leper karena keterbatasan alat transportasi air. Awal ide lahirnya Sampan Leper ini saat air sedang surut, maka warga terpaksa berjalan menyusuri daratan untuk bisa sampai ke seberang.
(Klik Juga: Semarak Festival Pacu Jalur 2015)
Akhirnya dengan kreatifitas seadanya, mereka mendesain sampan menjadi mulitifungsi sehingga dapat meluncur di lumpur dan berjalan di air.
Hingga saat ini, Sampan Leper dijadikan moda transportasi di negeri seribu parit tersebut. Dikutip dari bpmpd.riau.go.id, Arbain, pemilik sampan sering terlibat dalam kegiatan ini menceritakan, Pacu Sampan Leper dahulunya sering digelar di kampungnya, Pekan Arba, Kecamatan Tembilahan.
Namun karena terjadi pendangkalan Sungai Batang Tuaka, maka pemerintah setempat memindahkan event ini di Kawasan Wisata Kuala Getek, Sungai Luar, Kecamatan Batang Tuaka.
“Sekarang di wilayah Pekan Arba sungainya sudah ditumbuhi tanaman liar dan akar-akar pepohonan sudah tumbuh besar, maka kegiatannya dialihkan ke Kuala Getek,” ungkapnya berberapa waktu lalu.
(Silakan Klik: Jalur Dulunya Dipakai Para Bangsawan)
Pacu Sampan Leper biasanya digelar satu kali setahun. Namun tidak ada ketentuan kapan waktu pelaksanaannys. Pacu sampan ini menunggu kapan air sungai surut. Biasanya air sungai akan surut pada bulan Agustus, September.
Namun tidak tertutup kemungkinan kegiatan ini digelar pada Januari ataupun Maret. Jika sudah menunjukan tanda-tanda surut, maka panitia dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Inhil akan segera mempersiapkan perlombaan ini.
Berikut kami sajikan kemeriahan Pacu Sampan Leper di Kuala Getek, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kepada pembaca setia RIAUONLINE.CO.ID.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline