RIAU ONLINE, SIAK – Truk over dimension overloading (Odol) masih menjadi masalah, karena melintasi jalanan Kabupaten Siak. Pasalnya, truk bertonase ini menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan, dan memicu kekhawatiran para pengguna jalan akan potensi terjadi kecelakaan lalu lintas.
Meski jalanan di Siak diawali kamera pengawas CCTV, truk odol masih leluasa melewati jalanan. Padahal, ada 26 kamera CCTV aktif di berbagai titik strategis Kabupaten Siak.
Menurut warga, Anto, truk bermuatan kelapa sawit 25-30 ton kerap melintasi jalan kabupaten saat malam hari. Ia menyebut truk odol tersebut menjadi penyebab utama rusaknya jalan di Siak.
"Sebetulnya selama ini yang membuat jalan cepat rusak mobil odol seperti ini. Kalau dibiarkan bisa makin hancur jalan kita," ujarnya.
Anto mempertanyakan efektivitas pengawasan, mengingat ada 26 kamera CCTV aktif yang dipasang di hampir setiap kecamatan dan persimpangan jalan raya.
Semua kamera CCTV ini terpantau selama 24 jam oleh operator di Kantor Bupati Siak dan dapat diakses juga oleh petugas Dishub serta Kepolisian. Bahkan masyarakat dapat membuat pengaduan ke nomor 112 jika terdapat pelanggaran di wilayah jangkauan CCTV.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Siak, Aka Kodrat Mahendra menjelaskan pengawasan secara berkala. Namun, ia tak menampik bahwa masih sering terjadi pelanggaran yang dilakukan para pengemudi dan pengusaha angkutan.
"Sudah sering kita melakukan tindakan tegas bersama pihak Kepolisian, namun kesadaran dari pengusaha yang kurang. Mereka sering kucing-kucingan dengan petugas," ujarnya.
Kodrat berharap pelaku usaha memiliki kesadaran dan patuh terhadap aturan.
“Kami minta kesadaran pemilik truk angkutan sawit agar memuat sesuai standar kelas jalan, yaitu maksimal 8 ton,” tutupnya.