RIAU ONLINE, SIAK - Seorang warga Bungaraya, berinisial AN (50) membuat pengakuan mengejutkan. Kepada awak media yang menemuinya, ia mengaku telah diperintah membagi-bagikan uang ke sejumlah calon pemilih di TPS 3 Jayapura untuk kemenangan 03.
"Saya jadi koordinator. Sebenarnya ada beberapa koordinator,” kata AN kepada media, Senin, 10 Maret 2025.
“Diantara yang membagikan itu Jufrizal Perawang dan ada Buk Ica juga itu untuk Ibuk-ibuknya. Kalau saya berurusannya dengan Jufrizal," imbuhnya.
AN sendiri mengaku telah menerima uang titipan langsung dari Jufrizal yang kemudian dibaginya ke empat koordinator. Nilai yang diperintahkan adalah sebesar Rp500 ribu per kepala.
"Jufrizal bilang targetnya harus dapat 378 suara di masing-masing TPS PSU. Uangnya dikasih langsung cash dan disuruh terus tambah nama lewat koordinator," kata AN.
AN sangat meyakini bahwa perihal pembagian uang ini diketahui langsung oleh Paslon.
"Kami pernah bahas soal ini pada rapat yang dihadiri beliau (Alfedri) di rumah Habib, ada Jufrizal juga," katanya.
Seiring waktu AN mengaku telah menyadari bahwa apa yang dilakukannya salah secara hukum. Apalagi dari beberapa kali rapat, dirinya menduga ada yang tidak beres.
"Saya merasa bersalah menyebar uang begini. Saya merasa hak orang lain dizalimi. Selain itu saya sangat takut sekali ketahuan dan ditangkap polisi. Keluarga saya juga marah. Makanya saya tidak mau lagi," katanya.
Saat ditanya oleh awak media, mengapa AN tidak melaporkan hal tersebut kepada Bawaslu, AN mengaku takut akan mendapatkan sanksi jika melapor.
"Saya takut karena katanya pemberi dan penerima kena sanksi pidana. Keluarga saya juga merasa takut. Kami cuma rakyat kecil biasa," ujarnya.
Sementara itu di akun media sosialnya, Jufrizal memberi bantahan soal namanya yang disebut-sebut terlibat pembagian uang di Jayapura, Bungaraya.
"Banyak keluarga saya di sana," ngakunya.
Bantahan yang sama juga datang dari Ica. Mantan Caleg PAN ini dalam beberapa waktu setelah PSU, tampak aktif memposting kegiatannya mendatangi lokasi PSU Bungaraya.
Namun ketika namanya dikonfirmasi media terlibat pembagian uang untuk kemenangan 03 berdasarkan pengakuan warga, ia lantas membantahnya.
"Itu bukan saya," katanya mengelak pada media.