RIAU ONLINE, SIAK - Reog Ponorogo resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO, pada 3 Desember 2024. Untuk merayakannya, Paguyuban seni Reog Ponorogo se-Kabupaten Siak tampil serentak di Kampung Kemuning Muda, Kabupaten Siak.
"Bagian dari rasa syukur itu maka kita buat pagelaran, seluruh paguyuban seni Reog Ponorogo se-Kabupaten Siak tampil bersama," kata Ketua Pelaksana Pagelaran Payuguban Reog Ponorogo Siak, Slamet Ladiono, Selasa, 24 Desember 2024.
Penampilan ini merupakan bagian dari Reog Ponorogo yang ditampilkan serentak se-dunia oleh Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO pada 22 Desember 2024.
"Untuk di Kabupaten Siak kita gelar di Kampung Kemuning Muda, Bungaraya," imbuhnya.
Adapun paguyuban yang berkesempatan tampil bersama antara lain:
• Payuguban Taruna Sakti dari Laksamana
• Singo Muda Rukun Manggala dari Belading
• Singo Rukun Joyo dari Sungai Tengah
• Lanange Jagad dari Temusai
• Singo Mangku Joyo dari Bungaraya
• Singo Barong dari Dayun
• Singo Wiroton
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kampung Kemuning Muda, Anggi Nursyahbidin, mengaku bangga karena terpilihnya Kampung Kemuning Muda sebagai lokasi pagelaran seni Reog Ponorogo se-Kabupaten Siak.
"Usai menerima surat pemberitahuan dari Ketua Pelaksana Pagelaran Seni Reog Ponorogo, Karang Taruna langsung merespon cepat, dengan semangat bersama seluruh pemuda-pemudi persiapan tempat langsung dikerjakan dengan sempurna," ucap Anggi Nursyahbidin kepada RIAU ONLINE.
Anggi menyampaikan generasi muda penerus bangga patut berbangga atas terpilihnya Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
"Seperti yang kita ketahui bahwa kesenian tradisional ini berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pengakuan internasional ini menjadi dorongan kita bersama untuk terus melestarikan Reog Ponorogo," paparnya.
Pihaknya pun berkomitmen untuk turut terlibat dalam melestarikan Reog Ponorogo agar semakin maju dan berkembang di Indonesia, terutama di Kecamatan Bungaraya, Siak.
Anggi Menegaskan bahwa Karang Taruna Kampung Kemuning Muda bersedia berpartisipasi terlibat dalam kegiatan sosial dan hiburan masyarakat lainya.
Menurutnya, dengan adanya kegiatan yang mengundang masyarakat bisa menumbuhkan kekompakan para pemuda-pemudi, mempererat silaturahmi, dan meningkatkan pendapatan para pedagang UMKM lokal.
Sebelumnya, Reog Ponorogo resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO dalam sidang ke-19 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Asuncion, Paraguay. Reog Ponorogo merupakan warisan budaya takbenda ke-14 Indonesia yang terdaftar di UNESCO.