RIAU ONLINE, SIAK - Calon Bupati Siak nomor urut 01, Irving Kahar Arifin blusukan ke pasar rakyat Tuah Serumpun Kilometer 4, Kecamatan Tualang, Jumat 22 November 2024.
Ditemani istrinya Sri Maiyana beserta rombongan sekitar pukul 07.30 WIB, Irving berbelanja di kios-kios dagang di luar dan dalam pasar, membeli beraneka ragam buah, sayur, cabai, bumbu dapur hingga lauk pauk di pasar itu.
Irving menyapa para pedagang sembari membeli beberapa kebutuhannya di pasar tersebut. Sesekali sempat bertanya kepada pedagang keluhan dan kendala selama berjualan di pasar Tuah Serumpun.
Ternyata banyak pedagang yang meminta untuk membenahi pasar dan menata kios-kios yang saat ini masih berantakan.
Keluhan itu datang dari seorang pedagang sayur, lebih dikenal dengan panggilan Ipit Jariang. Ia mengaku senang bertemu dengan calon bupati Siak Irving dan istri, apalagi mereka membeli dagangannya.
"Tadi pak Bupati beli petai dan jengkol, orangnya sederhana dan ramah. Semoga beliau sukses selalu dan menang di Pilkada Siak nanti," katanya.
Dia juga mengeluh soal kios-kios yang semrawut di pasar itu, apalagi dengan adanya pedagang yang berjualan di badan jalan menurutnya itu mempengaruhi pembeli untuk masuk ke dalam pasar.
"Kalau kendala berjualan tidak ada, cuma ini kami sedikit saran untuk mengatur kembali tata kios pasar supaya masyarakat pembeli mudah berbelanja, selain itu semoga ada program juga untuk membantu permodalan bagi pedagang pasar," Harap Ipit.
Sementara itu, pedagang sayuran pasar Tuah Serumpun yang berjualan di badan jalan KM 4 Tualang, Samson Tampubolon dan Andi Siahaan mengaku tidak mendapat lapak untuk berjualan di dalam pasar, makanya terpaksa mengambil lapak di luar. Mereka mulai berjualan dari pukul 05.00 sampai 09.00 WIB.
"Gak ada tempat lagi, kami di sini juga bayar Rp4 ribu per hari ke petugas pasar, tetapi kami cuma di kasih waktu jualan sampai jam 9 pagi, setelah itu kami harus tutup kalau tidak diangkut Satpol PP," akunya.
Usai blusukan, Irving menyampaikan keprihatinannya dengan pasar rakyat Tuah Serumpun. Padahal pasar ini sudah sejak lama berdiri dan menjadi ikon kota Perawang.
"Ya, sudah kita lihat tadi bagaimana kondisi pasar yang sejak saya tahun 2000 bertugas di Siak pasar ini sudah ada. Cukup memprihatinkan," kata Irving.
Beberapa permasalahan yang dia temukan mulai dari sarana prasarana, infrastruktur, dan tata kelola pasar yang masih semrawut. Dia berjanji jika diamanahkan masyarakat menjadi Bupati Siak akan merevitalisasi pasar Tuah Serumpun.
"Kami lihat tadi los-los pasar yang ada tidak tertata dengan baik, tentunya ini menjadi perhatian kami ke depan bagaimana menata semuanya menjadi teratur,” kata Irving.
“Seperti tadi di los ikan, ayam itu kumuh, banyak sekali limbah pemotongan hewan yang langsung masuk ke parit, itu tentu membuat parit menjadi tersumbat, drainasenya juga kurang baik sehingga jika musim hujan akan menggenang air, jalan juga menjadi becek," imbuhnya.
Persoalan tak kalah penting yaitu lokasi parkir hingga pedagang yang memakai badan jalan untuk berjualan.
Menurutnya hal ini membuat kecemburuan antar pedagang pasar karena pedagang yang di dalam membayar dengan harga tinggi sementara di luar membayar murah dan memotong jalur pembeli.
"Nah ini yang akan kita benahi ke depan bagaimana infrastruktur yang bagus menjadikan skema pasar teratur, kios jualan akan diatur sehingga nanti tidak ada kecemburuan sesama pedagang yang harusnya di dalam sewa jadi cemburu dengan orang berdagang di luar pakai lapak terpal dan mobil pick-up,” ujarnya.
“Ini juga menjadi pertanyaan apakah lapak di luar itu masuk atau tidak biaya retribusinya ke daerah? Mereka cemburu karena dianggap mematikan pedagang di dalam pasar yang tiap tahun membayar lapak hingga Rp18 juta," tambahnya.
Irving ingin pasar tradisional di tiap kecamatan di Siak menjadi tertata dan dikelola dengan baik. Sehingga masyarakat pembeli nyaman, mudah dan produk yang dibeli otomatis menjadi lebih higienis.