RIAU ONLINE, SIAK - Salah satu harapan siswa di Siak saat peringatan Hari Anak Nasional adalah memiliki Bupati yang hafal Pancasila di masa mendatang. Harapan ini dituliskan dalam papan impian dan harapan.
Papan impian dan harapan ini disediakan panitia penyelenggara Hari Anak Nasional, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Siak dan beberapa organisasi serta unsur terkait.
Peringatan Hari Anak Nasional tahun 2024 di Kabupaten Siak ini diselenggarakan di gedung Daerah Kabupaten Siak, Siak, Rabu 11 September 2024 dan diikuti oleh ribuan siswa-siswi dari tingkat SD, SMP dan SMA.
Para generasi penerus ini menuliskan beragam harapan di papan harapan dengan spidol hitam. Banyak siswa yang menuliskan cita-citanya seperti menjadi menjadi Bupati, Wakil Bupati, Polisi, Tentara, Dokter dan lainya.
Ada juga siswa yang berharap ketersediaan sarana prasarana pendukung seperti sirkuit balap motor dan event olahraga.
"Saya pengen di Siak ada circuit balap motor, event olahraga semakin rutin dan lain-lain," tulis salah seorang murid di papan harapan.
Ada hal yang sangat mengejutkan di bagian tengah papan harapan itu. Salah seorang siswa menuliskan harapan memiliki Bupati yang hafal Pancasila.
"Kedepan Bupati Siak bisa hafal Pancasila," tulisnya.
Tulisan ini lantas menyita perhatian sejumlah pengunjung yang membaca papan harapan. Akibatnya, banyak yang mengabadikan dan menyebarluaskan tulisan ini ke media sosial.
"Waduh, ini kan yang lagi viral itu, Bupati Siak salah baca teks pancasila pas acara di Kerinci Kanan, bisa-bisa nya di tulis gini sama pelajar," ucap salah seorang pengunjung.
Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan Bupati Siak Alfedri salah membaca pancasila mendadak viral di media sosial. Hal itu terjadi saat Alfedri menghadiri pengajian akbar di Kampung Seminai, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak.
Awalnya, Alfedri lancar membacakan pancasila hingga sila ketiga. Saat sila keempat, Alfedri mulai melakukan kesalahan. Alfedri menyebutkan sila keempat berbunyi "Permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan".
Sontak, jemaah yang ikut dalam pengajian yang diisi oleh Gus Muafiq tersebut meluruskan bacaan sila ke empat yang dibacakan Alfedri.
"Kerakyatan," sontak jemaah ramai ramai.
Diluruskan bacaannya oleh jemaah Alfedri kembali mengulangi bacaannya. Bukan semakin benar, Alfedri malah semakin salah membacakan sila keempat.
"Permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan," ucap Alfedri dalam video yang beredar.
Di akhir vidio tampak warga yang hadir dalam pengajian tersebut kompak membacakan sila butir ke empat dengan benar.
Terpisah, Wakil Bupati Siak Husni Merza menyebutkan bahwa Manusia punya batasan kekhilafan serta rasa lelah.
"Mungkin pas itu beliau lagi capek. Imam di Masjidil Haram saja kadang lupa ayatnya, apalagi seseorang seperti kita yang ada di Siak ini," ungkap Wakil Bupati Siak Husni Merza di lokasi peringatan Hari Anak Nasional.
"Saya lebih paham bagaimana situasi batin pak Bupati, ini akan menjadi catatan bagi kita untuk evaluasi kedepan. Namun saya juga khawatir itu bukan tulisan pelajar, namun sengaja dibuat orang. Kita lihat tulisanya bagus, bisa jadi dibuat-buat," tutup Husni.