RIAU ONLINE, SIAK - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) bersama Tim Penggerak (TP PKK) Kabupaten Siak menggelar pelatihan dan lomba penyusunan menu B2SA berbahan pangan lokal untuk siswa SD usia 6-9 tahun.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan Tri Handro Pramono, dihadiri Ketua I TP PKK Siak Ananda Laila Putri, pemateri Ketua Indonesia Chef Association Nanang Sulaiman, seluruh kepala bidang DPK. Sebagai peserta para ibu PKK Kecamatan se-Kabupaten Siak, digelar di Aula Dekranasda Siak, Selasa, 23 Juli 2024 lalu.
Ketua I TP PKK Kabupaten Siak, Ananda Laila Putri, menyebut pelatihan dan lomba masak atau penyusunan menu isi piringku sesuai AKE dan AKG menu beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal mengusung tema "Menu makan siang B2SA untuk anak Sekolah Dasar Usia 6-9 tahun".
"Penganekaragaman dan konsumsi pangan merupakan salah satu upaya yang terus dilakukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul," ucap Ananda Laili Putri, Siak, Kamis 25 Juli 2024.
Lanjutnya, melalui perbaikan pola konsumsi pangan masyarakat akan menjadi lebih beragam untuk menerapkan pola hidup sehat dalam rangka mewujudkan keluarga yang sehat dan produktif.
"Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memahami dan menerapkan konsep gizi seimbang atau isi piringku," tambahnya.
Konsep ini dapat terwujud apabila pola konsumsi makanan sehari-hari dilakukan secara taat mengandung zat gizi lengkap sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan jumlah yang berimbang antara kelompok pangan berdasarkan cita rasa, daya cerna, daya terima masyarakat dan kemampuan daya beli masyarakat.
"Sehingga konsumsi pangan yang berkualitas diharapkan dapat mengatasi permasalahan gizi ganda atau kekurangan dan kelebihan gizi," katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Siak Herzulidiawati menambahkan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan skill serta dalam menyusun menu isi piringku B2SA kecukupan energi dengan angka kecukupan gizi dan angka kecukupan energi.
"Semoga ini dapat motivasi untuk mendapat menetapkan pendirian pangan lokal dapat memantapkan kemandirian pangan lokal, meningkatkan ketersediaan pangan lokal dan pelestarian sumber daya alam," ungkapnya.
Dengan memanfaatkan hasil potensi alam daerah seperti sagu, jagung, singkong, ubi jalar, pisang, sukun. Dengan proses pengolahan menjadi bahan pangan fungsional yang mengandung berbagai nutrisi dan mampu meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan dapat membantu penambahan pendapatan rumah tangga.
"Di dalam lomba ini para ibu hanya pengolahannya saja, para ibu juga diberi pengetahuan pemanfaatan bahan makanan yang selama ini sering dibuang ternyata bisa dibuat olahan makanan sehat dan bergizi, seperti kulit putih semangka dan kulit ayam," ucap Kabid Herzuliawati.
Ia mengatakan, selama ini banyak sekali bahan makanan lokal yang mudah didapat, namun jarang diketahui para ibu memiliki gizi seimbang dan aman dikonsumsi anak.
Lanjutnya, pelatihan dan lomba masak kali ini menggunakan bahan lokal di antaranya talas, jantung pisang, rebung, semangka, nanas, sukun, wortel dan ikan gabus.
Kemudian untuk menu makanan akan dibuat sate lilit ikan gabus, proket atau bakso talas, puding semangka dan sayur lodeh.
Selain itu para ibu PKK juga diberi pengetahuan cara menyajikan makanan supaya menarik dan kreatif, sehingga disukai anak-anak.
"Ini juga merupakan upaya mendukung penurunan stunting dan diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, dan juga persiapan festival pangan lokal dan lomba cipta menu serta kampanye gerakan penganekaragaman konsumsi pangan lokal B2SA yang rencana akan dilaksanakan bulan depan," tutupnya.(Infotorial Pemda Siak)