RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Riau pada 27 november 2024 mendatang berlangsung sengit antara pasangan Abdul Wahid-SF Hariyanto, M Nasir-M Wardan dan Syamsuar-Mawardi M Saleh.
Dosen Ilmu Politik Universitas Riau, Adlin memberikan analisis kekuatan politik ketiga pasangan calon berdasarkan Geopolitik masing-masing.
1. Abdul Wahid-SF Hariyanto
Secara geopolitik pasangan ini diprediksi akan mendominasi di anak Sungai atau Batang Kuantan (Indragiri). Mulai dari Kuantan Singingi (Kuansing), Indragiri Hulu hingga di kampung halaman Ketua PKB Riau tersebut, Indragiri Hilir (Inhil). Inhil merupakan kabupaten dengan pemilih ketiga terbesar di Riau pada Pilkada 2024 ini.
Selain di Inhil, pasangan ini juga berpotensi meraup suara di Pekanbaru, sebagai tempat kelahiran SF Hariyanto, sekaligus jor-joran saat menjabat Pj Gubernur Riau selama 5 bulan dengan perbaikan jalan di Ibukota Provinsi Riau tersebut.
Kabupaten Pelalawan dan Bengkalis sebagai basis PDI Perjuangan serta Kota Dumai, juga diprediksi akan dimenangkan pasangan Wahid-SF Hariyanto. Di Pelalawan, ada Ketua DPD PDI Perjuangan Riau, Zukri sebagai petahana serta kekuatan Amril Mukminin dan Kasmarni sangat kuat di Bengkalis, terutama Duri sekitarnya.
Demikian juga di Kabupaten Kepulauan Meranti, petahana Bupati Asmar sebagai kader PKB juga menjadi kunci suara kemenangan. Namun, tak bisa dikesampingkan adalah peranan UAS yang habis-habisan menarik kemana-mana Wahid-SF Hariyanto dalam setiap kampanye berbentuk Tabligh Akbar.
2. M Nasir-M Wardan
Secara geopolitik, pasangan ini, juga diprediksi akan mendapatkan suara signifikan di kabupaten Inhil, sebab Wardan pernah menjabat sebagai Bupati selama 2 periode. Kemudian pasangan ini juga meraup suara di Dapil Riau II lainnya, seperti Kampar, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, dan Pelalawan.
Pasalnya, Cagub M Nasir selama 15 tahun menjadi Anggota DPR RI terpilih dari daerah pemilihan Riau II meliputi Kampar, Pelalawan, Kuansing, Inhu, dan Inhil.
Selain itu patut diwaspadai dan berhati-hati bagi paslon lainnya, Gerindra dan Demokrat sebagai partai berkuasa serta Nasir pribadi akan memanfaatkan segala potensi untuk meraih kemenangan di Pilgub Riau 2024.
3. Syamsuar-Mawardi
Secara geopolitik pasangan ini akan mendominasi di daerah pesisir, mulai dari daerah-daerah dialiri Sungai Kampar, Rokan dan Siak. Di antaranya Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan.
Namun, suara pasangan ini tidak akan optimal di daerah pesisir lainnya eperti Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai, serta Kabupaten Kepulauan Meranti.
Ketiga daerah tersebut akan mendapat perlawanan sengit dari kepala daerah petahana sedang bertarung di Pilkada. Antara lain Kasmarni di Bengkalis, Paisal di Dumai, dan Asmar di Kepulauan Meranti.
Pasangan Syamsuar-Mawardi diprediksi meraup suara signifikan di Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi dan Inhu.
Perolehan suara di Kampar dan Pekanbaru dikaitkan dengan dukungan PKS dan Golkar yang memang kuat terutama di Pekanbaru, Ustad Mawardi memang putra Kampar akan mendongkrak perolehan suara Suwai.
Kuantan Singingi dan Inhu, juga diprediksi dimenangkan oleh pasangan Suwai dikaitkan perasaan sebagai orang Melayu identik dengan pasangan Suwai. Mengingat di dua kabupaten ini semangat kemelayuan sangat tinggi.
Kesimpulannya, baik perasaan satu daerah, satu etnis, dan dukungan mesin parpol akan menjadi penentu kemenangan pada pilgub Riau 27 November 2024. Oleh karena itu, diprediksi akan bersaing ketat adalah pasangan Suwai dengan Bermarwah.