Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi di Riau, Kampar Tertinggi

Beras12.jpg
(Riau Online/Annisa Alzikri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau pada Februari 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Riau sebesar 2,86 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,40. 

Kepala BPS Riau, Asep Riyadi mengatakan Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 4,63 persen dengan IHK sebesar 108,56 dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 1,76 persen dengan IHK sebesar 104,00.

"Tingkat inflasi month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Riau bulan Februari 2024 masing-masing sebesar 0,59 persen dan 0,70 persen," ujarnya, Sabtu 2 Maret 2024.

Ia menjelaskan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Februari 2024, antara lain: beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), cabai merah, nasi dengan lauk, bawang putih, telur ayam ras, emas perhiasan, mobil, ayam hidup, angkutan udara, Sigaret Putih Mesin (SPM), ketupat/lontong sayur, daging ayam ras, Sigaret Kretek Tangan (SKT), pisang, gula pasir, cabai rawit, kentang, bakso siap santap, terong, dan tomat. 



Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Februari 2024, antara lain: cabai merah, cabai rawit, nasi dengan lauk, beras, ayam hidup, kentang, angkutan udara, daging ayam ras, bawang putih, terong, minyak goreng, cabai hijau, ikan lele, jengkol, buncis, bakso siap santap, tarif kendaraan travel, mobil, dan ikan serai. 

"Namun komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan serai, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, udang basah, tahu mentah, ikan nila, sabun mandi cair, ikan asin teri, bahan bakar rumah tangga, petai, dan ikan kembung, minyak goreng, shampo, ikan baung, cumi-cumi, air kemasan, pir, ikan patin, sabun cair/cuci piring, celana panjang jeans pria, dan sabun detergen bubuk," jelasnya.

"Begitu pula komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: ikan tongkol/ikan ambu-ambu, bawang merah, telur ayam ras, bayam, tomat, wortel, kangkung, sawi putih, sawi hijau, kol putih/kubis, emas perhiasan, udang basah, ikan teri, ikan kembung, tahu mentah, dan daun bawang," tambahnya.

Ia merincikan, inflasi y-on-y ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 

5,23 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,97 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,89 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,38 persen, kelompok transportasi sebesar 2,31 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,36 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,25 persen, kelompok rekreasi, olahraga, 

dan budaya sebesar 0,47 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,39 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,35 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,18 persen.