Usaha SPBU Terancam, Kader PDIP di Inhu Disebut Wajib Dukung Prabowo-Gibran

Dodi-Noveldi.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Seorang kader PDIP di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Dodi Noveldi, diduga mendapatkan intimidasi untuk mendukung Capres bukan diusung partainya, Prabowo-Gibran, pada Pemilu 2024. 

Kader PDIP tersebut pun dipaksa membuat spanduk dukungan kepada Capres Prabowo-Gibran dan Caleg DPR RI dari Partai Demokrat, Muhammad Nasir.

Dari foto spanduk diperoleh RIAUONLINE.CO.ID, tampak berjejer di ruas jalan di Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu, Riau. 

Berdasarkan spanduk tersebut terlihat foto Prabowo-Gibran dan di bawah sebelah kiri M Nasir dan Dodi Noveldi di sebelah kanan bawah. 

M Nasir merupakan Caleg petahana DPR RI dapil Riau 2 dari Partai Demokrat dan duduk di Komisi VII membisangi Migas. Nasir adalah ayah kandung M Rahul, Ketua DPD Gerindr Riau yang juga anggota DPR RI dari Riau 2, ikut mencalonkan kembali di Pileg 2024 ini. 

Sedangkan Dodi Noveldi Caleg PDIP untuk DPRD Riau Daerah Pemilihan (Dapil) Inhu-Kuansing. Kader tersebut, memiliki usaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). SPBU miliknya diduga diancam akan distop penyaluran BBM jenis solar jika tak mendukung Capres Prabowo-Gibran. 

Hal ini dibenarkan oleh Ketua DPC PDIP Inhu, Khairizal, Senin, 5 Januari 2024. Menurutnya, dugaan ini juga sudah dilaporkan kepada PDIP Provinsi Riau.

"Benar. Terkait masalah tersebut, saat ini sudah ditangani oleh DPD PDI Perjuangan Provinsi Riau," ujarnya.



Ia menjelaskan, laporan disampaikan setelah mendapatkan informasi dari anggotanya yang mendapatkan intimidasi tersebut. Saat ini, pihaknya juga menunggu tindak lanjut dari DPD PDIP Provinsi Riau. 

"Belum ada laporan lebih lanjut dari para kader," jelasnya ketika dikonfirmasi apakah intimidasi masih berjalan hingga saat ini. 

Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Dodi Noveldi, awalnya pihaknya merasa janggal dengan adanya penyetopan kuota BBM, khususnya solar di enam unit usaha SPBU miliknya. Padahal, kuota BBM secara nasional total mengalami kelangkaan.

Dodi pun diceritakan menemui Caleg DPR RI tersebut yang dimana Komisi VII, membawahi masalah Migas.

Pada pertemuan itu, kader PDIP tersebut dipaksa untuk memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo -Gibran. Dengan begitu masalah penyaluran BBM ke SPBUnya tidak akan terjadi lagi.

Awalnya Dodi menolak karena jelas, secara kepartaian sudah menentukan garis dukungan pasangan Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud. Apalagi, oknum Caleg DPR RI yang mengintimidasinya bukanlah kader PDIP, melainkan dari partai lain.

Akan tetapi, dengan bisnis yang terancam, Dodi terpaksa membuat video dengan narasi dukungan ke Prabowo-Gibran. Selain itu ada juga pernyataan dukungan melalui baleho juga bernarasi dukungan untuk Capres dan Cawapres yang sama.