Selama Januari-Desember 2023, Nilai Ekspor Riau Turun

BPS-Riau2.jpg
(YouTube)

RIAU ONLINE, PEKANBARUBadan Pusat Statistik (BPS) mendata nilai ekspor Riau Desember 2023 sebesar US$ 1,47 miliar, mengalami penurunan sebesar 13,46 persen dibanding ekspor November 2023. 

Demikian juga ekspor nonmigas Desember 2023 sebesar US$ 1,30 miliar, mengalami penurunan sebesar 15,74 persen dibanding ekspor nonmigas November 2023. 

"Sehingga kontribusi seluruh ekspor Riau terhadap nasional sebesar 6,57 persen," ujar Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, Senin 15 Januari 2024. 

Ia merincikan, pada Desember 2023, 5 dari 10 golongan barang ekspor nonmigas mengalami penurunan. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok Lemak & Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 276,67 juta, diikuti dengan Bubur Kayu (Pulp) sebesar US$ 18,69 juta, Bahan Kimia Organik sebesar US$ 7,29 juta, Tembakau sebesar US$ 2,11, dan Berbagai Makanan 

Olahan sebesar US$ 2,10 juta. 

"Sebaliknya golongan yang mengalami kenaikan terbesar terjadi pada Berbagai Produk Kimia sebesar US$ 17,15 juta, Ampas dan Sisa Industri Makanan 

sebesar US$ 14,37 juta, Bahan-bahan Nabati sebesar US$ 10,19 juta, Kertas dan Karton sebesar US$ 9,34 juta dan Serat Stapel Buatan sebesar US$ 5,50 juta," tukasnya. 

Tak hanya itu, selama Januari-Desember 2023 nilai ekspor Riau sebesar US$ 18,87 miliar juga mengalami penurunan sebesar 16,13 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Hal ini disebabkan ekspor nonmigas sebesar US$ 17,19 miliar turun sebesar 18,06 persen



"Januari-Desember 2023, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas (HS 2 

dijit) memberikan kontribusi sebesar 99,11 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama nonmigas tersebut mengalami penurunan sebesar 18,29 persen terhadap periode yang sama tahun 2022," tandasnya. 

Pada periode Januari–Desember 2023, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan 

ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai US$ 3,71 miliar (21,57 persen), diikuti India dengan nilai US$ 2,41 miliar (14,02 persen), dan Malaysia US$ 1,13 miliar (6,60 persen). 

Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah minyak kelapa sawit sawit dan fraksinya, pulp kayu kimia, serta berbagai produk kimia. Sementara itu ekspor ke 

kawasan ASEAN dan Uni Eropa pada periode tersebut kontribusinya masing-masing 16,13 persen dan 11,66 persen

"Sehingga selama Januari- Desember 2023 dibanding periode yang sama tahun 2022 ekspor nonmigas mengalami penurunan sebesar 18,06 persen. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor industri pengolahan yang turun sebesar 18,66 persen," pungkasnya.