RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pengakutan sampah dalam dua pekan ini mengalami keterlambatan, meskipun pengakutan sampah rutin berlangsung setiap pagi hingga malam.
Hal ini membuat tumpukan sampah di sejumlah titik di Kota Pekanbaru terjadi lagi. Seperti terlihat di Jalan Tuanku Tambusai, Jalan Pepaya, hingga di bagian belakang Sukaramai Trade Centre (STC).
Adanya keterlambatan pengangkutan ini tidak cuma membuat sampah menumpuk. Aroma dari tumpukan sampah yang kebanyakan sampah organik menyeruak ke sekitar.
Ternyata sampah yang menumpuk atau tidak terangkut karena pembayaran bagi operator angkutan sampah menunggak. Ada tunggakan dua bulan yakni satu bulan di tahun 2023 dan satu bulan di tahun 2022 lalu.
Terkait kondisi ini, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution pun angkat bicara. Ia mengaku permasalahan ini sempat jadi bahasan dalam rapat evaluasi pengelolaan angkutan sampah.
Indra tidak menampik adanya tunggakan pembayaran bagi operator angkutan sampah. Namun ia mengaku pemerintah kota bakal menyicil tunggakan itu secara bertahap.
"Memang kan mengajukan pencairan, kita cicil," kata Indra Pomi, Minggu 10 Desember 2023.
Ia menuturkan, pembayaran langsung dilakukan begitu pemerintah kota mendapat penerimaan. Dirinya menilai bahwa kondisi ini merupakan hal biasa dan jangan sampai menganggu pengangkutan sampah.
Indra menilai kedua operator mestinya memiliki dana operasional yang cukup sebagai pemenang lelang. Mereka mestinya mampu menanggung operasional hingga kontrak berakhir.
Kedua operator angkutan sampah saat ini yaitu PT. Ella Pratama Perkasa dan PT. Samhana Indah. Kontrak kerjasama keduanya dengan pemerintah kota berakhir pada 31 Desember 2023 nanti.
"Ketika menerima lelang, mereka harus mampu sampai selesaikan kontrak, mereka harus bisa menyelesaikannya," pungkasnya.