Muncul Api di Tengah Sawah di Desa Kawasan Mrapen, Jadi Api Abadi?

Api-muncul-di-sawah.jpg
((Polres Grobogan))

RIAU ONLINE, SEMARANG-Sumber api yang tiba-tiba muncul di tengah sawah terjadi di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Api itu tak kunjung padam dan terus keluar dari sebuah lubang.

Munculnya sumber api ini diyakini sebagai sebuah fenomena alam. Api tersebut telah menyala sejak Sabtu (21/10/2023). Sumber api menjadi tontonan warga karena cukup unik. Api ini tetap menyala berhari-hari meski tidak ada benda yang mudah terbakar seperti kayu atau ranting kering di sekitarnya.

Seorang warga bernama Mundhakir (70) menemukan sumber api yang menyala tiba-tiba dari lubang retakan sawah. Sebagai informasi, Desa Manggarmas memang mempunyai sumber api abadi Mrapen. Api itu pernah digunakan untuk menyalakan obor Asian Games 2018.

Api Abadi Mrapen, Ini Fakta Unik dan Kaitannya dengan Upacara Waisak 2023

Sumber Api Abadi Mrapen/Via Suara.com



Belum diketahui apakah api yang ada di tengah sawah ini akan menjadi api abadi selanjutnya atau tidak. Meski begitu, api tersebut tetap menyala berhari-hari dan tak kunjung padam.

Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Godong Polres Grobogan Iptu Bambang Jumena mengatakan, fenomena tersebut awalnya diketahui saat Ali Saifudin yang merupakan anak pemilik sawah mengambil tanah kering untuk meninggikan sawah guna menghindari banjir.

Saat itu lah, Ali Saifudin melihat sebuah sumber api berukuran sedang dengan kedalaman sekitar 30 centimeter dan berdiameter 5 hingga 8 sentimeter yang muncul di sawah seluas 3 ribu meter milik orang tuanya.

"Kejadian tersebut, kemudian dilaporkan ke kelompok tani di Desa Manggarmas dan diteruskan ke Polsek Godong Polres Grobogan," kata Iptu Bambang Jumena, Selasa (24/10/2023) dikutip dari laman resmi Humas Polri.

Kapolsek Godong Polres Grobogan mengatakan, dari keterangan pemilik sawah, dahulu sekitar tahun 1990 terdapat sebuah proyek diduga milik Pertamina yang mencari titik minyak bumi dengan metode seismik.

Dalam pelaksanaan proyek itu, dilakukan penembakan gelombang peledak atau dinamit di beberapa titik seluas kurang lebih lima hektar di sawah milik penduduk sekitar.

"Namun proyek tersebut tidak menemukan titik minyak bumi," ujar Kapolsek Godong Polres Grobogan. Kemudian sekitar tahun 2000 apabila musim penghujan tiba dan sawah tergenang banjir, dilokasi tersebut juga terlihat air yang mengeluarkan gelembung kecil. Iptu Bambang Jumena mengimbau kepada warga yang ingin melihat fenomena tersebut agar tak terlalu mendekat ke lokasi.

"Untuk antisipasi saja, karena belum diketahui fenomena munculnya api tersebut berpotensi membahayakan atau tidak. Karena yang kami khawatirkan, tiba-tiba terjadi ledakan atau api yang membesar dan memberi dampak kepada warga sekitar yang saat itu sedang didekat lokasi," tandas Kapolsek Godong Polres Grobogan dikutip dari suara.com