Riau Alami Inflasi Selama Year on Year tapi Secara Bulanan Deflasi

BPS-Riau3.jpg
(Riau Online/Haslinda)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Badan Pusat Statistik (BPS)  Provinsi Riau pada Agustus 2023, 3 kota di Provinsi Riau mengalami inflasi Year On Year (Agustus 2022 - Agustus 2023) sebesar 3,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,50, 

Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi mengatakan namun secara month to month atau bulanan mengalami deflasi sebesar 0,08 persen.

 

"Dari tiga kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi y-on-y yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 3,06 persen dan secara m-to-m mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Kota Dumai sebesar 3,84 persen dan secara m-to-m mengalami deflasi sebesar 0,11 persen dan Kota Tembilahan sebesar 2,27 persen dan secara m-to-m mengalami deflasi sebesar 0,54 persen," ujarnya, Jumat 1 September 2023. 

 

Ia merincikan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 12,82 persen, diikuti kelompok 

penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,49 persen.

 

Kemudian kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,29 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,47 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,77 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,45 persen.

 

Selanjutnya kelompok pendidikan sebesar 1,00 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,91 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,85 persen, dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,30 persen. 

 

"Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi 

y-on-y, yaitu dan sebesar 0,67 persen," imbuhnya. 

 



Dikatakannya, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi pada Agustus 2023, antara lain bensin, beras, rokok kretek filter, mobil, kontrak rumah, sewa rumah, kentang, bawang putih, bakso siap santap dan lain-lain. 

 

Sementara secara m-to-m komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi pada Agustus 2023, antara lain: bawang merah, ayam hidup, daging ayam ras, angkutan udara dan jeruk. 

 

"Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain: cabai merah, tomat, rokok kretek filter, beras, dll," tandasnya. 

 

Sementara, dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, seluruh kota mengalami inflasi y-on-y, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 3,99 persen, diikuti oleh Kota Pematang Siantar sebesar 3,88 persen dan Kota Dumai sebesar 3,84 persen. 

 

Sedangkan inflasi y-on-y terendah terjadi di Kota Jambi sebesar 1,92 persen. 

 

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi/deflasi di tingkat konsumen di daerah perkotaan. 

 

 

Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di suatu daerah tertentu.