RIAU ONLINE, PEKANBARU-Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Riau, Syamsuar, menegaskan tidak ada alasan partainya untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Hal itu ditegaskannya mengingat adanya kasak-kusuk beberapa pengurus DPD II Golkar se-Riau menyerang kepemimpinan Syamsuar.
Syamsuar menegaskan, hingga hari ini Golkar dalam kondisi baik-baik saja dan terus melakukan konsolidasi untuk menang pada Pemilu 2024. Ia menambahkan, Golkar Riau sedang memfokuskan semua Calon Legislatif (Caleg) bekerja di lapangan berjuang menarik simpatisan rakyat untuk memenangkan partai.
"Jangan diganggu dengan isu Munaslub yang merusak solidaritas para kader di daerah, tidak ada alasan Munaslub. Kami bekerja untuk memenangkan Partai Golkar pada Pemilu 2024. Kader Golkar di daerah baik-baik saja, tetap solid dan bersatu di bawah Komando Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar,” tegas Syamsuar, Jumat, 28 Juli 2023.
Gubernur Riau itu mengatakan, DPD I Golkar Riau dan DPD II Golkar 12 Kabupaten/Kota se-Riau solid mendukung kepemimpinan Airlangga Hartarto.
“Saya menyatakan, Golkar se-Provinsi Riau solid di bawah kepemimpinan Pak Airlangga Hartarto,” tegas Syamsuar.
Syamsuar menduga isu Munaslub Golkar sengaja dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu kesolidan Golkar. Sebab itu ia meminta agar isu tersebut segera dihentikan.
Ia merasa tak gentar atas klaim-klaim yang dilontarkan para pihak yang akan mendorong Munaslub Golkar.
“Jadi, kami tidak pernah terpikirkan untuk membicarakan soal Munaslub. Intinya kami tetap fokus untuk menang pada pemilihan legislatif 2024," terang Syamsuar.
Senada, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD I Golkar Riau, Ikhsan, menegaskan tidak ada perpecahan di Golkar, semuanya solid.
"Nggak ada itu. Golkar tetap solid kok, siapa yang buat isu itu?" herannya.
Ia juga dengan tegas mengatakan isu tersebut juga sempat muncul sebelumnya dan hanya isu semata tidak ada benarnya. "Nggak benar itu. Kemaren aja kita baru rapat partai," terangnya.
Saat disinggung mengenai kubu Rusli Zainal yang ingin mengambil alih partai Golkar karena persoalan Bacaleg dan merasa dirugikan, menurut Ikhsan itu tidak benar juga.
"Dari dulu macam begitu saja, kan sekarang masih belum bernomor urut," singkatnya.
Hal itu ditegaskan DPD I Golkar Riau, mengingat mencuatnya informasi yang terhimpun, ada beberapa kubu di partai Golkar yang menggoyang posisi Ketua Golkar Riau.
Pertama dari kubu Mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal yang diketahui masih memiliki ikatan kuat dengan DPP Golkar, ini terjadi karena posisi nomor urut istrinya Septina Primawati yang diproyeksikan tidak pada nomor urut satu.
Karena nomor urut satu menurut informasi tersebut adalah Istri dari Bupati Indragiri Hilir, Muhammad Wardan. Ketegangan kubu Rusli Zainal dengan Syamsuar ini menurut informasi tersebut sudah terjadi sejak beberapa waktu terakhir.
Kemudian dari kubu mantan Gubernur Riau yang sebelumnya juga Annas Maamun. Bahkan sejumlah pengurus di DPD II Golkar kabupaten dan kota sudah sempat dihubungi untuk menyampaikan mosi tidak percaya tersebut.
Diketahui, keluarga Annas Maamun yang dikenal kental dengan Golkar kini memilih untuk pindah gerbong Demokrat, sebab Annas Maamun tak sejalan dengan Syamsuar.
Lebih dari itu, pergolakan itu disinyalir sudah disampaikan mosi tidak percaya ke DPP dari tujuh pengurus DPD Golkar Kabupaten dan Kota.
"Sudah disampaikan ke DPP mosi tidak percayanya, ini hanya menunggu penetapan Daftar Caleg Tetap (DCT), begitu sudah ditetapkan maka akan langsung dieksekusi," terang sumber yang meminta namanya dirahasiakan.
Apalagi menurutnya, jabatan Syamsuar sebagai Gubernur Riau juga tidak lama lagi, sesuai tradisi di Golkar, yang akan menjadi ketua adalah yang memiliki jabatan atau selalu dekat dengan kekuasaan.