Riau Masuki Musim Kering, BMKG: Hingga Agustus Masih Ada Potensi Hujan

Ramlan4.jpg
(Riau online/Sofiah)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Menurut prediksi Kepala BMKG Riau, Ramlan mengutarakan 95 persen wilayah Riau sudah memasuki musim kemarau. Dua wilayah yang akan menyusul musim kemarau yakni Indragiri Hulu (Inhu) dan Indragiri Hilir (Inhil).

"Dua wilayah ini masuk musim kemarau pada akhir Juni dan awal Juli. Namun, dibagian pesisir sudah lebih awal. Kami sampaikan kedepan musim kering perlu diwaspadai dari tahun-tahun sebelumnya," katanya.

 

Untuk wilayah Riau bagian tengah seperti Pelalawan dan Kuantan Singingi, Rokan Hulu (Rohul) serta sebagian Siak, kewaspadaan musim kemarau perlu ditingkatkan.

 

"Sementara hingga Agustus masih ada peluang hujan yang sifatnya rendah hingga sedang," katanya.

 

Mantan Kepala BMKG Sulawesi Tenggara itu melanjutkan, wilayah paling kering pada Juni hingga Juli di daerah Inhil dan Inhu serta Kuantan Singingi. Kemudian, pada Agustus hampir seluruh wilayah Riau akan mengalami kekeringan. 

 

"Namun untuk wilayah Rupat, Bengkalis, masih ada potensi hujan. Begitu juga dengan daerah Rokan Hilir bagian utara. Pada September di wilayah daratan Riau dan pesisir justru masih ada hujan," katanya.



 

Disinggung mengenai gambut yang mengalami kekeringan, Ramlan menyebut secara keseluruhan 85 persen di Riau bertanah gambut.

 

Itu di dominasi di daerah pesisir. Belum lagi adanya gambut yang kedalamannya mencapai puluhan meter seperti Meranti, Rokan Hilir, Siak, dan Pelalawan.

 

Sebagai informasi di musim kering ini, gambut berpotensi terkena dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang perlu pemadaman ekstra. Tekstur tanah gambut yang berbeda dari tanah pada umumnya menyebabkan api dapat timbul secara berulang.