RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus melakukan kegiatan eksplorasi dan pengeboran dalam upaya produksi minyak yang maksimal untuk menopang energi nasional. Terbaru, PHR berhasil membuat sumur baru di lapangan Sumatra Light Oil (SLO) yang produksi minyaknya di atas target.
Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto mengatakan, menjelang akhir bulan Mei ini, tim pengeboran PHR Wilayah Kerja (WK) Rokan berhasil membuat Put on Production (POP) sumur baru di Lapangan Pinang yang merupakan lapangan SLO. Sumur tersebut memproduksi sebanyak 1.350 barrel of oil per day (BOPD) di mana hasil tersebut jauh di atas target produksi yakni 110 BOPD.
"Ini merupakan kabar dan capaian baik dari para Perwira (pekerja) PHR di lapangan. Kami berhasil membuat sumur baru yang aktual produksinya di atas target. Capaian ini merupakan upaya dalam menjaga komitmen PHR sebagai penopang energi nasional," kata Rudi, Sabtu (17/6/2023).
Rudi mengatakan, Lapangan Pinang yang berada di utara Blok Rokan ini merupakan salah satu penghasil minyak jenis SLO yang terkenal di dunia dan sesuai konfigurasi kilang Pertamina. Di tahun 2023, PHR menargetkan pemboran 10 sumur di Lapangan Pinang yang merupakan bagian dari pengembangan lanjutan program SLO Stage-2. Paket pengembangan Lapangan Pinang ini sudah mendapatkan persetujuan Final Investment Decision (FID) dedicated pada akhir tahun 2022.
"Sejak awal Mei 2023, sebanyak 2 rig melakukan pemboran secara paralel di lapangan ini. Kedalaman sumur-sumur berarah ini rata-rata sekitar 4.000 ft (kaki) dengan target lapisan Bekasap, Bangko, dan Menggala. Hingga saat ini pemboran 3 sumur sudah selesai dan kabar baik sumur pertama on-stream dari paket pengembangan lapangan ini dengan produksi 1.350 bopd," jelas Rudi.
Rudi menambahkan, di tahun 2023 ini total sudah 172 sumur yang sudah dibor PHR di WK Rokan, di mana sebanyak 57 sumur berada di Lapangan Pinang. Sedangkan, jika dihitung sejak alih kelola Blok Rokan pada 2021, jumlah sumur yang sudah berhasil dibor PHR sebanyak 718 sumur.
"Tentu dalam pelaksanaannya kami mengedepankan kerja yang selamat dan aman dengan budaya kerja HSSE Golden Rules (patuh, intervensi dan peduli). Semoga PHR bisa terus menjaga strong base dan loss production oppportunity (LPO) sehingga memberikan dampak tambahan produksi sumur-sumur baru yang maksimal," ujar Rudi.
TENTANG PHR WK ROKAN
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.
Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina.
Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.