Gegap Gempita Penggerebekan Wabup Rohil, Layu di Delik Aduan

Sulaiman-Azhar6.jpg
(wikipedia)

Laporan: TIM RIAUONLINE

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau di penghujung malam melangkah masuk ke lobi hotel berbintang di Pekanbaru.

Mereka langsung ke meja resepsionis sambil memperlihatkan Surat Tugas. Tak banyak kata, tim Ditreskrimum Polda Riau ini usai lihatkan surat tersebut didampingi pihak hotel melangkah menuju kamar dituju.

Kamar dituju berada di lantai paling atas. Tim menyasar kamar diduga tempat perselingkuhan terjadi.

Polda Riau mendapati Kamis malam, 25 Mei 2023, di dalam kamar seorang laki-laki kemudian diketahui Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil), Sulaiman Azhar, bersama seorang perempuan yang menjabat sebagai Kabid di Dispenda Rohil.

Penggerebekan dengan alasan perselingkuhan ini terendus media esok paginya, Jumat, 26 Mei 2023.

Dilansir dari jpnn.com, Direskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, mengatakan penggerebekan dilakukan Kamis malam. Saat itu Tim Krimum sedang melakukan patroli kenakalan remaja dan penyakit masyarakat.

“Iya, kebetulan saja ketemu yang bersangkutan. Kami sedang patroli itu prostitusi online,” jelasnya dilansir dari jpnn.com.

Usai terungkap ke publik penggerebekan Wabup Rohil bersama seorang ASN berinisial DRS, hingga Polda Riau melepas keduanya, sangkaan perselungkuhan atau lainnya, tak bisa dibuktikan. Alasannya, ini merupakan delik aduan, harus ada yang melaporkan, suami, istri atau keluarga.

Menyeruak berbagai spekulasi apa telah dilakukan Polda Riau terhadap Wabup Rohil, Sulaiman Azhar. Mulai dari dugaan tak prosedural, kenapa tak libatkan Satpol PP, Dinas Sosial, dan TNI kalau itu razia prostitusi online. Lalu, kenapa hanya satu hotel, satu kamar saja dituju, bukan hotel-hotel dan kamar-kamar lainnya ikut dirazia.

Tak hanya itu, dugaan-dugaan bermunculan lainnya seperti melanggar hak privasi dan HAM dituding oleh Indonesia Police Watch (IPW) hingga ancaman gangguan terhadap dunia usaha dan bisnis perhotelan di Riau. Hingga mengaitkan dugaan persaingan politik, karena masuk tahun-tahun Pemilu.

Bupati Tak Tahu Wakilnya Digerebek

Bupati Rokan Hilir (Rohil), Afrizal Sintong mengatakan, ia memerintahkan wakilnya, Sulaiman dinas ke Jakarta mengurus persoalan perbatasan daerah dan kabupaten.

"Dua hari yang lalu dia saya perintahkan ke Jakarta untuk mengurus persoalan perbatasan daerah di Kabupaten," ujar Afrizal Sintong, Jumat, 26 Mei 2023.

Epi Sintong, sapaannya, tidak mengetahui tentang penggerebekan yang dilakukan Polda Riau pada Kamis, 25 Mei 2023 malam.

"Saya belum dapat informasinya (Penggerebekan Sulaiman), saya lagi melepas jamaah haji," pungkasnya.



IPW: Polda Riau Langgar HAM

Indonesia Police Watch (IPW) mengkritik keras penggerebekan dilakukan Polda Riau kepada Wabup Sulaiman.

Menurut IPW, penggerebekan dilakukan Ditreskrimum Polda Riau melanggar privasi personal dan melanggar HAM.

"Penggerebekan dilakukan Polda Riau dan dipublikasikan tanpa ada laporan pidana akan dinilai sebagai pencideraan politis apabila menyangkut tokoh publik," kritik Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, Sabtu malam, 27 Mei 2023.

Tidak hanya itu, Sugeng Teguh menilai penggerebekan dilakukan polisi atau pamong praja pada pasangan lelaki dan wanita yang bukan pasangan suami istri tidak boleh dilakukan dengan berbagai alasan.

"Polda Riau bukan polisi syariah, apapun alasannya. Bukan pula Polisi Aceh yang menerapkan hukum syariah dan tegas mengatur bukan pasangan suami istri," lanjut Sugeng.

Dalam UU NO. 1 tahun 1946 tentang Peraturan Pidana maupun UU NO. 1 tahun 2023 sebagai KUHP yang baru mengatur soal perzinahan dan juga kohabitasi menyaratkan sebagai delik aduan.

"Tanpa adanya aduan terlebih dahulu dari suami/istri, anak atau orang tua, tetapi sudah dilakukan penggerebekan atau penangkapan akan menimbulkan kerugian bagi pasangan tersebut apalagi bila yang diciduk adalah seorang tokoh publik," sebutnya.

Istri Wabup Emoh Melapor

Pernyataan mengejutkan keluar dari Sari Eka Rahmi, istri dari Sulaiman, Wakil Bupati Rokan Hilir.

Ia mengakui dirinyalah yang menyuruh suaminya, Sulaiman Azhar untuk masuk ke kamar Kabid Dispenda, DRS, Kamis malam.

"DRS lagi sakit, jadi saya yang perintahkan suami ke kamarnya untuk antar obat," ujar Rahmi saat jumpa awak media, Minggu, 28 Mei 2023.

Tidak hanya itu, Sari Eka Rahmi juga menjelaskan kalau suruhannya tersebut menjadi salah paham beberapa media tentang penggerebekan yang dilakukan Polda Riau kepada suaminya Sulaiman Azhar.

"Itu suruhan saya, bantulah Dona Bang, kita sering minta tolong sama dia," ungkap Rahmi yang mengaku sering berkomunikasi dengan Dona.

Bahkan, Rahmi mengatakan, kalau suaminya punya hubungan kerabat dengan Kabid Dispenda di Kabupaten Rokan Hilir tersebut.

"Saya tau, suami saya dan Dona memiliki hubungan kerabat. Makanya saya sering minta bantuan kepada Dona," paparnya.

Terkait alasannya tidak membuat laporan polisi, Rahmi mengaku kalau malam itu memang tidak terjadi apa apa.

"Saya dan suami saat itu tidur di hotel Pangeran. Karena Dona sakit saya perintahkan suami untuk mengantar obat ke hotel Premier. Saya percaya suami saya 1000 persen," pungkasnya.

Dirkrimum Ngelak Ditanya Wartawan, Delik Aduan Absolut

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan sempat mengelak pertanyaan wartawan tentang perkembangan kasus penggerebekan tersebut.

Kombes Asep lalu mengalihkan pembicaraan saat awak media bertanya apakah kasus penggerebekan Wabup Rohil sudah SP3 (dihentikan) atau tetap lanjut.

"Kalian mau yang lihat (korban) yang di rumah sakit. Rumah sakit itu, kemungkinan dia pelakunya," ujar Kombes Asep mengalihkan pertanyaan wartawan.

Selanjutnya, Kombes Asep juga mengatakan saat ini dirinya tetap melanjutkan proses penggerebekan Wabup dengan Kabid Dispenda Rohil, DRS.

"Kita tidak ada menghentikan penyelidikan, yang jelas perkara delik aduan absolut."

 

Anehnya, walau delik aduan Absolut, laporan dari siapa sehingga terjadi penggerebekan Kamis malam terhadap Sulaiman dengan DRS serta jadi pembicaraan seluruh Indonesia, belum terungkap sampai sekarang.

"Yang jelas tugas kepolisian dibenarkan undang-undang dalam penggerebekan itu. Karena delik aduan absolut tidak ada yang melapor. Saat ini kita masih melakukan penyelidikan, jika ada laporan akan kita lakukan proses hukum," pungkasnya kepada media.