Pernyataan Mengejutkan Istri Wabup Rohil Usai Sang Suami Digerebek di Hotel

Wabup-rohil-dan-istri.jpg
(Facebook/Sulaiman Azhar)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Istri Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil), Sari Eka Rahmi, mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait sang suami, Sulaiman Azhar, yang terjaring razia pekat Polda Riau. 

Saat digerebek di hotel bintang lima Pekanbaru, Sulaiman tengah bersama seorang wanita yang belakangan diketahui kabid di Dispenda Rohil, berinisial DRS alias Dona. Sari Eka Rahmi mengaku dirinya yang meminta suaminya untuk masuk ke kamar  DRS.

"Dona lagi sakit, jadi saya yang perintahkan suami ke kamar Dona untuk antar obat," ujar Rahmi saat jumpa awak media, Minggu, 28 Mei 2023.

Namun, Sari Eka Rahmi tak menampik bahwa permintaannya itu memicu kesalahpahaman di tengah masyarakat setelah adanya penggerebekan oleh Polda Riau.

"Itu suruhan saya, bantulah Dona bang, kita sering minta tolong sama dia," terang Rahmi yang mengaku sering berkomunikasi dengan Dona. 

Bahkan, Rahmi mengatakan kalau suaminya punya hubungan kerabat dengan Kabid Dispenda di Kabupaten Rokan Hilir tersebut. 



"Saya tahu, suami saya dan Dona memiliki hubungan kerabat. Makanya saya sering minta bantuan kepada Dona," paparnya. 

Rahma menyebut, tidak terjadi apapun antara suaminya dan Dona di malam penggerebekan itu. Sehingga, dirinya tidak perlu untuk membuat laporan ke kepolisian.

"Saya dan suami saat itu tidur di Hotel Pangeran. Karena Dona sakit saya perintahkan suami untuk mengantar obat ke Hotel Premier. Saya percaya suami saya 1000 persen," pungkasnya. 

Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) mengkritik keras penggerebekan yang dilakukan Polda Riau kepada Wakil Bupati Rokan Hilir, Sulaiman saat bersama seorang wanita di kamar hotel Pekanbaru, Kamis, 25 Mei 2023 sekitar pukul 23.00 WIB. 

Menurut IPW, penggerebekan yang dilakukan Direktorat Kriminal Umum Polda Riau melanggar privasi personal dan melanggar HAM. 

"Penggerebekan yang dilakukan Polda Riau dan dipublikasikan tanpa ada laporan pidana akan dinilai sebagai pencideraan politis apabila menyangkut tokoh publik," kritik Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, Sabtu, 27 Mei 2023 malam.