Dimeriahkan dengan Lampu Colok, Warga Desa Pasir Luhur Gelar Takbir Keliling

Takbir-keliling3.jpg
(Riau online/Sofiah)

RIAU ONLINE, ROKAN HULU-Warga Desa Pasir Luhur, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu antusias menyambut hari kemenangan 1444 H. Gema takbir berkumandang artinya esok telah memasuki lebaran.

 

Momen yang paling penting sebelum itu adalah mengumandangkan takbiran. Tak hanya di masjid, warga pun melakukan takbir keliling pada Jumat malam 21 April 2023.

 

Warga yang ingin ikut diminta untuk berkumpul di tanah lapang. Menuju tanah lapang di sepanjang jalan telah ada lampu colok yang menyala. Jumlahnya ratusan.

 

Anak-anak pun turut serta mengikuti takbir dengan menggunakan mobil terbuka yang telah dimodifikasi. Ada yang berbentuk kapal, masjid, bintang, dan lainnya. 

 

20 unit mobil yang mengangkut anak-anak sekolah itu pun memasuki lapangan sekira pukul 20.00 WIB. Ada yang di lengkapi dengan salon serta bedug untuk memeriahkan malam takbir keliling.

 

Usai takbir keliling, warga pun diminita kembali ke tanah lapang untuk menyaksikan pesta kembang api. 

 

Kepala Desa Pasir Luhur, Soleman membuka acara dan melepas rombongan pawai setelah 45 menit menunggu semua berkumpul di lapangan yang berada di Jalur (jalan) 7 sampai 8.

 

Pria yang akrab di sapa dengan Leman itu mengimbau agar masyarakat dapat dengan tertib mengikuti pawai. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada warganya telah antusias merayakan malam takbiran, apalagi momen ini kembali diadakan pasca pandemi covid-19. 

 

"Saya juga mengimbau tidak ada satu pun yang menghidupkan petasan saat pawai," tegasnya.

 

Adapun rute pawai yakni setelah keluar lapangan belok ke kiri dan kanan menuju jalur 10 sebelah utara. Setelah itu belok kanan menuju jalur satu.

 



Ketika sampai di jalur satu sebelah utara lurus terus ke jalur satu sebelah selatan sampai ke jalur 10 ujung. Dilanjut balik ke tanah lapang. 

 

Setelah selesai pawai, lanjut Leman, berkumpul kembali di lapangan untuk pesta kembang api. Tak hanya itu, ia pun berharap agar ke depan bisa lebih meriah.

 

"Pastikan ke rumah juga terkunci agar aman dan tidak terjadi apapun," terangnya.

 

Pelepasan rombongan pawai yakni pasca gema takbir tiga kali. Rombongan pun bergegas meninggalkan lapangan dan segera menyusuri jalan-jalan yang ada di Desa Pasir Luhur.

 

Pawai dimulai dengan melepas mobil yang membawa anak-anak, kemudian disusul oleh ratusan kendaraan. Kendaraan yang berada di belakang mobil berjajar tiga hingga ke belakang. Ramai sekali. Pawai pun berakhir sekira pukul 10.30 WIB.

 

Sekembalinya di tanah lapang mobil pun harus terparkir secara terurut. Nomor urut satu berada di paling utara dan yang terakhir di paling selatan. Untuk parkir sepeda motor pun diminta tidak di dekat lingkaran lampu colok. Motor dapat parkir di belakang lampu colok yang segiempat.

 

Salah satu pemuda karang taruna, Akbar menyebut, persiapan pembahasan adanya lampu colok dimulai sejak awal ramadan. Namun, panitia menggarap lima hari menjelang idul fitri.

 

"Persiapan pembahasan lima hari. Kalau gotong royong tiga hari. Untuk kisaran biaya Rp7 juta. Menghabiskan 30 liter minyak dan ada sekitar 250 lampu," urainya.

 

 

 

Sementara itu, dana untuk kembang api Rp4juta. Dana ini katanya di dapat dari Desa Rp3 juta, pemuda Rp2 juta, dan swadaya masyarakat khususnya yang memiliki kedai harian Rp1.5 juta.

 

Terakhir, mobil hias yang unik pun mendapat apresiasi dan mendapat juara serta hadiah dari pemuda karang taruna.

 

Usai menyaksikan pesta kembang api, beberapa anak juga kembali ke masjid untuk takbiran dan memainkan bedug serta kentongan dengan tabuhan.