RIAU ONLINE, PEKANBARU-Upaya beberapa partai politik membentuk Koalisi Besar terus digesa, karena diyakini koalisi ini akan menjadi jalan tengah untuk menghindari polarisasi seperti yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu.
Seperti diketahui, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dimotori oleh Golkar-PAN-PPP serta koalisi Indonesia Raya oleh Gerindra dan PKB telah menjalin Komunikasi Intensif untuk mewujudkan Koalisi Besar.
Kemudian yang menarik lagi, ternyata beberapa partai juga sudah menyatakan minatnya untuk bergabung dalam Koalisi Besar antara lain PSI dan Perindo.
Menurut Anggota DPR RI, Idris Laena, fenomena ini menarik dicermati, karena mulai muncul kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Jauh lebih penting daripada hanya karena untuk mengakomodir kepentingan partai atau golongan tertentu. Demokrasi tentu tidak boleh mengorbankan keutuhan bangsa," ujarnya, Rabu, 12 April 2023.
Lebih lanjut, menurut politikus Golkar asal Dapil Riau itu, jika terjadi tiga poros pada Pemilu 2024 yang akan datang, maka peluang Koalisi Besar untuk memenangkan kontestasi sangat memungkinkan.
"Mengingat partai yang berkoalisi adalah partai yang sudah memiliki sepak terjang dan pengalaman panjang," jelasnya.
Mengenai Capres atau Wapres baginya, Koalisi Besar mampu memilih kader internal dalam koalisi sendiri, karena ada ketum partai masing-masing yang juga sangat diperhitungkan.
"Antara lain, ada Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, dan Mardiono. Intinya hanya tinggal dibangun kesepakatan di antara mereka," tutur Idris Laena.
"Patut untuk diingat, bahwa Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, bukan semata-mata soal kalah menang, tetapi bagaimana bisa menjamin keberlanjutan pemerintahan dan pembangunan yang telah dirintis Presiden Joko widodo," pungkasnya.