PT Inti Indosawit Subur Terima Penghargaan Program PSR dari Kementerian Pertanian

Syahrul-Yasin-Limpo9.jpg
(Asian Agri)

RIAU ONLINE, PEKANBARU- PT Inti Indosawit Subur, unit bisnis Asian Agri menerima Penghargaan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atas produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) terbaik dengan pola Kemitraan dari Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo.

Penghargaan diberikan karena Perusahaan telah berhasil menjalin kemitraan dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Sawit Subur sehingga capaian produktivitas TBS terbukti di atas rata-rata. Pemberian penghargaan dilakukan pada acara Rapat Koordinasi Kelapa Sawit Nasional yang diselenggarakan di Hotel Pullman Jakarta Central Park (27/02).

Pada pembukaan acara rapat koordinasi tersebut, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa diperlukan kerjasama yang baik di antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, asosiasi dan juga perusahaan dalam menyukseskan dan mengakselerasi program PSR agar pendapatan rakyat meningkat.

Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan koordinasi yang efektif di antara kelembagaan, gugus tugas dan juga para asosiasi dan juga perusahaan.

Head of Operation Asian Agri, Omri Samosir (tengah), Ketua KUD Sawit Subur KUD Sawit Subur, Bambang Haji Sutjipto (kedua dari kiri) dan Sekretaris KUD Sawit Subur Anton Suhartono (kedua dari kanan)/Asian Agri

 

Head of Operation Asian Agri, Omri Samosir mengatakan “Kami sangat bangga dan berterima kasih atas penghargaan yang diberikan dari Kementerian Pertanian. Dukungan kami tidak terbatas pada program PSR saja, namun kami ikut turun langsung bersama petani dan memberikan bimbingan dalam perawatan kebun saat tanaman belum menghasilkan hingga menghasilkan.” ujarnya.



Sementara Ketua KUD Sawit Subur, Bambang Haji Sutjipto menyampaikan “Kami telah bermitra dengan Asian Agri sejak Program Transmigrasi Pemerintah tahun 1991. Dengan ini kami telah melihat bagaimana Perusahaan mengelola kebun kelapa sawit dengan baik, sehingga kami terus melanjutkan kemitraan ini.” Ujarnya. KUD Sawit Subur berlokasi di Desa Kampung Baru, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Sejak tahun 2019 hingga 2022, melalui pola kemitraan yang dibina oleh Asian Agri dengan dukungan dana bantuan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), pencapaian produktivitas TBS KUD Sawit Subur adalah sebesar 19,19 ton/hektar/tahun dalam kurun waktu TBM 3 (P3). Ini merupakan bukti nyata bahwa PSR dapat meningkatkan produktivitas TBS kelapa sawit, karena usia tanaman 30 bulan sudah dapat menghasilkan TBS.

“Hal ini tidak dapat dilakukan tanpa adanya kerjasama yang baik antara perusahaan, BPDPKS, bank, petani kelapa sawit melalui KUD. Dengan penghargaan ini menunjukkan bahwa Asian Agri bersama pemerintah Indonesia memiliki tujuan yang sama untuk menyejahterakan kehidupan petani. Ini juga menambah semangat kami untuk terus meningkatkan kemitraan lebih baik dengan petani kelapa sawit agar meningkatkan produktivitas pohon kelapa sawit mereka melalui program PSR.” Tutup Omri Samosir.

Asian Agri berkomitmen untuk memberikan dukungan dan bimbingan dalam penerapan best management practices dan juga penyediaan benih kelapa sawit berkualitas tinggi (Topaz) yang dapat menunjang produktivitas TBS petani kelapa sawit. Hal ini juga sesuai dengan Komitmen Asian Agri 2030 pilar 1 mengenai Kemitraan dengan Petani yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup para petani.

Acara rapat koordinasi tersebut juga dihadiri juga oleh beberapa narasumber, yaitu Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alamsyah, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud, Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurachman, dan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Teguh Setyabudi.

 

Tentang Asian Agri

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.

Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.


Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.

Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Saat ini perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah 100% bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya.

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant - Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.