Ada 30 orang dari kelompok warga Desa Tanah Merah mengikuti pelatihan yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Riau Universitas Islam Riau (UIR)/UIR
(UIR)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Masyarakat di Desa Tanah Merah, Kampar kini bisa memproduksi sabun cuci secara mandiri. Mereka memproduksi sabun cuci dari limbah rumah tangga yakni minyak jelantah.
Kapasitas minyak jelatah dari rumah tangga dan usahakuliner yang ada di sekitar Desa Tanah Merah cukup tinggi sehingga menjadi potensi yang besar untuk diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Masyarakat pun mendapat pendampingan dan pelatihan mengelola minyak jelantah untuk bahan baku sabun. Ada 30 orang dari kelompok warga Desa Tanah Merah mengikuti pelatihan yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Riau Universitas Islam Riau (UIR).
"Kegiatan pelatihan ini mengajak warga untuk sama-sama membudayakan membuat mengolah minyak jelantah menjadi sabun. Sehingga yang awalannya dianggap limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat," papar Ir. Tomi Erfando, S.T., M.T selaku ketua tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Dosen UIR ini menyampaikan bahwa pelatihan dilakukan secara komprehensif. Mulai dari cara membersihkan minyak jelatah untuk bahan baku sabun, pengenalan bahan, penggunaan alat, pembuatan sabun, hingga pengemasan.
"Produk sabun yang dihasilkan adalah sebuah produk sabun batang dari minyak jelantah dan sabun cair untuk cuci tangan dan pakaian," jelasnya.
Menurutnya, tujuan diadakannya pelatihan membuat sabun cuci ini sebagai upaya penghematan. Mereka juga berharap pengelolaan limbah ini dapat menciptakan industri rumah tangga guna menambah penghasilan.
"Pembuatan sabun cuci dari bahan alternatif dapat memenuhi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, ini juga dapat dijadikan sebagai industri rumah tangga yang nanti akan dapat salurkan melalui BUMDes Tamer," tuturnya.
Warga Desa Tanah Merah merasa terbantu dan merasakan manfaat dengan adanya informasi dan pelatihan cara pembuatan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun dan pembuatan sabun cair
"Kami berharap dengan adanya pengolahan minyak jelantah dan pelatihan pembuatan sabun untuk masyarakat ini bisa menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Penggunaan sabun cuci dalam sehari cukup banyak, tetapi harga sabun cuci di pasaran cukup mahal dibandingkan dengan membuatnya sendiri," ungkap salah satu warga Desa Tanah Merah.
Mereka pun merasa tidak khawatir tentang bahaya sabun karena sudah diajarkan dalam pelatihan. Masyarakat secara langsung mengetahui bahan-bahan dan peralatan yang aman digunakan untuk mengelola minyak jelantah.
Kegiatan PKM ini didukung penuh melalui pendanaan dari Program Insentif Pengabdian Kepada Masyarakat terintegrasi MBKM, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun 2022.
Sejumlah dosen juga turun langsung mengikuti kegiatan PKM. Mereka di antaranya Dr. Prima Wahyu Titisari, M.Si. dan Ivan Taufiq, S.I.Kom, M.I.Kom. Ada juga empat orang mahasiswa yakni Adrian Saputra, Ramadani, Yenni Padilah, dan Qunazatul Shima Batubara.
Pelatihan yang diadakan di aula Kantor Desa Tanah Merah, Kampar ini juga dihadiri perangkat inti Desa Tanah Merah yakni H. Syahrul Amri Nasution selaku Kepala Desa dan Dian Yunita Safitri, S.AP.