RIAU ONLINE, PEKANBARU-Respons Gubernur Riau, Syamsuar yang menyebutkan meninggalnya petugas pemadam kebakaran pada peristiwa kebakaran di Gudang Tiner, Jalan Lili, pada Senin lalu dianggap netizen kurang etis.
Sebelumnya seperti yang diberitakan Riauonline.co.id sebelumnya, Syamsuar sebut adanya kemungkinan indikasi kecelakaan kerja akibat faktor kelalaian petugas sehingga hal itu menimbulkan kehilangan nyawa petugas pemadam kebakaran atas nama Ryan Mortir (27) tahun.
Hal tersebut dituturkan Syamsuar seusai mengikuti serangkaian Upara Kesiapsiagaan Penangguangan Bencana di Halaman Gedung Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Selasa, 22 November 2022.
Netizen ramai-ramai memadati kolom komentar Facebook Riauonline, kebanyakan dari tanggapan netizen hampir menciutkan hal serupa bahwa kata "Lalai" yang disebut Syamsuar terdengar kurang etis apalagi petugas Damkar yang meninggal sedang melaksanakan tugas pemadaman.
"Kelalaian? Begitu dia berkorban untuk tanggung jawab sampai beliau gugur dalam tugas masih dibilang lalai. Ohhh pak gubernur, coba lah sesekali bapak bermain air untuk memadam kan api biar bapak tau bagaimana rasanya bekerja dengan tanggung jawab. Bapak hanya seorang yang bekerja duduk di bangku empuk dengan Ac yang dingin," tulis akun @Aldo Hendra Putra.
Selanjutnya tanggapan datang dari akun @Khairul, ia menuliskan bahwa apa yang terjadi pada petugas damkar merupakan musibah dan tidak dapat dihindari lagi adanya.
"Tak dapatlah nak dicakap kalau musibah sudah menimpa. Perjuangan almarhum sudah sampai titik darah penghabisan, demi tugas dan tanggung jawabnye. Engkau (Syamsuar, red) orang besar sedap aje cakap itu ini," tulisnya
Lagi tanggapan tak senang menjawab respon orang nomor satu juga dilayangkan oleh akun @Xanthos Alvagiano, mengatakan kalau petugas Damkar telah melakukan tugasnya dengan maksimal. Dan apa yang menimpa petugas damkar tak bisa disebut sebagai kelalaian.
"Jangan dibilang lalai pak, kita gak tah musibah datannya kapan, yang intinya petugas damkar sudah bekerja semaksimal mungkin. Jangan bapak samain dengan posisi bapak yang enak duduk atur sana sini, sementara yang di lapangan, bapak tidak akan pernah merasakan. Betapa pahitnya yang lagi berjuang untuk keluarganya. Kalau ngomong saja anak kecil pun bisa," kesalnya.