RIAU ONLINE, PEKANBARU-Harga minyak kelapa sawit Crude Palm Oil (CPO) pada pekan ini terpantau melesat. Hal ini seiring dengan kebijakan pemerintah memperpanjang pembebasan pungutan untuk ekspor minyak sawit hingga 31 Oktober 2022.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja mengatakan sebelumnya, pemerintah telah membebaskan pungutan ekspor CPO pada 15 Juli hingga 31 Agustus 2022.
"Dengan demikian harga CPO di Provinsi Riau saat ini tercatat Rp11.396,57/kg. Selain itu terjadi kenaikkan harga jual CPO dari berbagai perusahaan di Riau yang menjadi sumber data," ujar Defris, Selasa 30 Agustus 2022
Menurut Defris kebijakan pemerintah Indonesia yang memperpanjang pungutan ekspor, tentunya berpengaruh terhadap pergerakan CPO dunia karena Indonesia merupakan eksportir terbesar di dunia.
"Dari sisi permintaan, India dan China diproyeksikan akan meningkatkan permintaannya pada CPO hingga akhir 2022 mendatang," imbuhnya.
Tak hanya itu, Defris menyebut kenaikan CPO juga kerap dipengaruhi oleh lajuny harga minyak saingan seperti minyak kedelai.
"Harga minyak kedelai di Dalian ditutup naik 0,85 persen. Sedangkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade berakhir naik 0,12 persen," tukasnya.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memutuskan perpanjangan tarif pungutan ekspor (PE) sebesar nol dolar AS untuk semua produk sawit hingga 31 Oktober 2022.
“Perpanjangan Tarif PE sebesar USD 0 dimaksudkan untuk menjaga momentum saat ini, di mana harga Crude Palm Oil (CPO) mulai stabil, harga minyak goreng mulai turun, dan harga tandan buah segar (TBS) yang mulai meningkat," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 29 Agustus 2022.
Airlangga berharap kebijakan tersebut akan membuat petani atau pekebun dalam negeri merasakan manfaatnya.