Banyak Perusahaan Semaunya, Syamsuar: Momen Duta Palma Sekarang Dihajar Memang Tepat

Syamsuar496.jpg
(Tika Ayu/Riauonline)

Laporan Tika Ayu

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Gubernur Riau Syamsuar mengakui banyak perusahaan bandel dan enggan ikut kebijakan yang mendukung ataupun bekerja sama dengan pemerintah daerah  (Pemda) dalam rangka untuk memenuhi sesuai persyaratan kebijakan satu peta, Senin, 29 Agustus 2022.

 

"Belum seluruhnya selesai sesuai apa yang diharapkan, dari pihak perusahaan ini banyak yang tidak mendukung ataupun bekerja sama dengan pemerintah daerah," Ujarnya dalam Entry Meeting Periksaaan Kinerja Manajemen Aset Pemprov Riau tahun 2021-2022. 

 

Dalam Ruang Melati Gudang Gubernur Riau, Syamsuar pun memaparkan dalam beberapa kesempatan rapat Strategi Nasional (Stranas) Pencegahan Korupsi (PK) pada tahun 2021 dipimpin Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, terpikir Syamsuar untuk mempublikasi mana-mana saja perusahaan yang patuh dan tidak.  

 

 

"Saya bilang umumkan aja lah siapa yang taat, siapa yang tidak taat, supaya mereka kapok dan juga malu," 

 

Lanjut dikatakan Syamsuar, bahwa salah satu yang tengah terjadi pada Duta Palma itu sebuah momen yang tepat. 



 

 nih. Ada satu juta lebih Stranas PK ini yang banyak sebenarnya tidak didukung oleh pihak perusahaan," tambahnya.

 

Tapi datang tanggapan dari Pahala kepada Syamsuar saat itu, yang mengatakan untuk tidak lakukan publikasi. Dan menyarangkan Syamsuar untuk melaporkan ke penegak hukum.  

 

"Sebab saya pikir kita sekarang Perlu uang negara dan uang negara ini ada di depan, sementara ya mereka tidak taat," ujarnya

 

 

 

Bertepatan dengan kegiatan entry meeting bersama stakeholder dari Badan Pengawas Keuangan (BPK), Syamsuar minta petunjuk supaya dapat atasi permasalahan ini terselesaikan.  

 

"Dan kami tak bisa menunjukan karena itu kewenangan pusat menyelesaikan persoalan ini,  karena menurut saya ini adalah penerimaan negara yang cukup besar dan di situ ada bagi hasil daerah," ungkapnya.