Juli 2022, BPS Riau Catat Nilai Ekspor Riau Naik 6,21 Persen

Misfarudin.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Nilai Ekspor Riau pada Juli 2022 sebesar US$ 2,14 miliar, mengalami kenaikan 6,21 persen dibanding ekspor Juni 2022. 

 

Kepala BPS Riau, Misafaruddin mengatakan sehingga kontribusi seluruh ekspor Riau terhadap nasional sebesar 8,37 persen.

 

"Secara kumulatif nilai ekspor Riau Januari-Juli 2022 sebesar US$ 12,60 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 16,27 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Demikian juga ekspor nonmigas sebesar US$ 11,56 miliar, mengalami kenaikan sebesar 21,07 persen," ujar Misfaruddin, Senin 15 Agustus 20222.

 

Diungkapkan Misfaruddin, pada Januari-Juli 2022, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 16,27 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh naiknya ekspor nonmigas sebesar 21,07 persen, 

 

Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor pertanian dan industri pengolahan masing-masing sebesar 32,03 persen dan 20,95 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.

 

"Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-Juli 2022, ekspor nonmigas memberikan kontribusi sebesar 91,71 persen. Sedangkan ekspor migas 8,29 persen. Besarnya peranan sektor nonmigas didukung oleh peran sektor industri pengolahan sebesar 90,61 persen," jelasnya. 

 

Dirincikannya, adapun dari 10 golongan barang ekspor nonmigas terbesar Juli 2022 dibanding Juni 2022, lima golongan mengalami kenaikan, antara lain yaitu Lemak & Minyak Hewan/ Nabati sebesar US$ 133,67 juta, Berbagai Produk Kimia US$ 29,63 juta, Ampas dan Sisa Industri Makanan US$ 14,19 juta, Bubur Kayu (Pulp) sebesar US$ 3,99 juta dan Tembakau sebesar US$ 1,43 juta.

 

"Sedangkan yang mengalami penurunan antara lain golongan Kertas dan Karton sebesar US$ 12,38 juta, diikuti oleh Serat Stapel Buatan sebesar US$ 6,44 juta, Berbagai Makanan Olahan US$ 3,03 juta, Bahan Kimia organik sebesar US$ 2,36 juta, dan Bahan-bahan Nabati sebesar US$ 2,26 juta," imbuhnya. 

 



 

 

 

 

Sementara, pada periode Januari–Juli 2022, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai US$ 1,85 miliar (16,01 persen), diikuti India dengan nilai US$1,23 miliar (10,65 persen), dan Malaysia US$ 1,01 miliar (8,76 persen). 

 

"Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah bubur kayu (pulp), minyak kelapa sawit, serta berbagai produk kimia," pungkasnya. 

 

Dengan demikian, Neraca Perdagangan Riau Juli 2022 surplus sebesar US$ 1,91 miliar. Kumulatif selama Januari-Juli 2022 surplus sebesar US$ 10,97 miliar.