RIAU ONLINE, PEKANBARU-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat berdasarkan harga Cost Insurance and Freight (CIF) Nilai impor Riau Juni 2022 sebesar US$ 277,19 juta, mengalami kenaikan sebesar 44,77 persen dibanding impor Mei 2022.
Kepala BPS Provinsi Riau, Misfaruddin mengatakan kenaikan ini disebabkan oleh naiknya impor nonmigas sebesar 46,81 persen
"Sehingga kontribusi seluruh impor Riau terhadap nasional sebesar 1,32 persen," katanya, Rabu 20 Juli 2022.
Dijelaskannya selama Januari-Juni 2022, nilai impor Riau mencapai US$ 1,40 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 118,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang besarnya US$ 643,70 juta.
"Kenaikan impor ini disebabkan oleh naiknya impor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 144,49 persen dan 116,48 persen," imbuhnya.
Ia menuturkan peningkatan impor nonmigas Juni 2022 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada tujuh golongan barang, yang terbesar antara lain Mesin-mesin/Pesawat Mekanik sebesar US$ 61,60 juta, Pupuk US$ 13,91 juta, Besi dan Baja US$ 6,30 juta, Bubur Kayu (Pulp) US$ 3,90 juta, dan Bahan Kimia Anorganik US$ 3,75 juta.
Sedangkan bila dirinci selama Januari -Juni 2022, impor nonmigas didominasi oleh Mesin-mesin/Pesawat Mekanik
US$ 509,80 juta (38,96 persen), kemudian Pupuk sebesar US$ 305,38 juta (23,34 persen), Bahan Kimia Anorganik US$ 68,73 juta (5,25 persen), serta Bahan Kimia Organik US$ 67,53 juta (5,16 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 72,71 persen.
"Dari sisi pertumbuhan, impor 10 golongan barang utama pada Januari-Juni 2022 mengalami kenaikan sebesar 135,65 persen terhadap periode yang sama di tahun 2021," tukasnya.
Dengan demikian, ia menyebut neraca Perdagangan Riau pada Juni 2022 surplus sebesar US$ 1,74 miliar dengan kumulatif selama Januari-Juni 2022 surplus sebesar US$ 9,06 miliar.
Sementara itu menyinggung negara tujuan impor, dari 13 negara utama selama Januari-Juni 2022 naik US$ 704,32 juta (145,47 persen) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,
Peningkatan nilai impor terutama berasal
dari Tiongkok US$ 295,25 juta (194,17 persen), Finlandia US$ 98,29 juta (525,64 persen), dan Kanada US$ 90,13 juta (73,02 persen).
"Dari 13 negara ini untuk Juni 2022 mencapai US$ 256,75 juta atau naik US$ 90,93 juta (54,83 persen) dibandingkan Mei 2022," pungkasnya.