Laporan Tika Ayu
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Berdasarkan laporan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, ada sebanyak 22,3 persen prevalensi stunting Provinsi Riau disebutkan bahwa angka tersebut berada di bawah capaian nasional yakni 24,4 persen.
Tekait hal tersebut, pada acara Hari Peringatan Keluarga Nasional (Harganas)ke 29 di Balai Serindit, Pekanbaru, pada Rabu, 13 Juli 2022 lalu. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Riau mencanangkan program baru yang disebut dengan Bapak Asuh Stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia menjelaskan bahwa adanya program ini sebagai upaya mempercepat permasalahan stunting yang ada di Riau, mengingat penyelesaian kasus stunting dirasa masih belum cukup maksimal.
“Diharapkan bisa cepat mengatasi masalah anak stunting dan yang berisiko mengalami stunting,” ungkapnya saat diwawancarai di depan pelantaran gedung Serindit.
Program yang baru berusia jagung ini pertama kali dibentuk pada 29 Juni lalu, sistematika kerjanya dijelaskan Mardalena bahwa akan berjalan selama 6 bulan lamanya. lanjut Mardalena, menurutkan bahwa akan ada koordinasi mulai dengan apatur desa, mulai dari lurah atau kepala desa.
alasan sebab meneurut Kepala BKKBN ada PLKB itu artinya bantuan ini akan kontinu.
“Karena ada Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) artinya bantuan ini kontinu. Keberlanjutan ini yang penting,” tegasnya.
Di lain sisi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2AB) Riau, Fariza, mengatakan bahwa program Bapak Asuh ini bukan sekadar menjadi program seremonial, katanya, akan dilakukan aksi yang yang terus menerus.
“Kampanye secara masif, melalui forum gender, forum anak ada polin. Semua kita lakukan”, ungkapnya.
Penyembutan nama program Bapak Asuh Stunting menurut penuturan Mardalena yakni supaya terlihat keterlekatannya dengan keluarga. Lanjutm di lain kesempatan, Fauziah menyebutkan karena kegiatan ini bertepatan dengan peringatan hari keluarga maka diartikan bahwa seorang ayah akan mengasuh anaknya secara penuh dan tanggung jawab.
Diketahui Gubernur Riau, Syamsuar juga turut andil dalam program Bapak Asuh Stunting. Dalam sambutannya ia menyampaikan platform ini melibatkan pemangku kepentingan secara struktur dan terukur guna cepat menuntaskan stunting .
“Melibatkan seluruh pihak di Riau baik setiap holder maupun masyarakat yang mampu menjadi donatur dalam memberikan bantuan, baik bantuan materi maupun batuan asupan gizi untuk penderita stunting,”