RIAU ONLINE, PEKANBARU-Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi semakin menaik di Riau sehingga meresahkan masyarakat.
Ketua Komisi III DPRD Riau, Markarius Anwar, merasa prihatin dengan naiknya harga BBM non subsidi di Riau.
"Inflasi masih tinggi. Harusnya ada upaya konkrit pemerintah menahan laju inflasi yang cukup besar tahun ini," katanya, Selasa, 12 Juli 2022.
Lebih dari itu, ia mengatakan tingginya inflasi tak diiringi dengan kemampuan masyarakat, sehingga membuat masyarakat semakin dalam kesulitan.
"Masalahnya kemampuan masyarakat tetap segitu. Coba kalau kenaikan harga BBM non subsidi ini diikuti kenaikan gaji mungkin agak lumayan. Masalahnya gaji pun tak ada yang naik ini. Para pegawai atau karyawan tetap seperti itu saja," jelas Sekretaris Umum DPW PKS Riau itu.
Ini tentu kita cukup prihatin dengan kondisi ini. Harusnya ada upaya pemerintah menahan laju inflasi yang cukup besar tahun ini.
"Kami tentu cukup prihatin dengan kenaikan harga ini. Kemudian kalau dilihat inflasi di negara ini masih tinggi," tutupnya.
Diketahui, harga BBM non subsidi untuk daerah Provinsi Riau dan Kepulauan Riau (Kepri), yakni Harga Pertamax Turbo naik menjadi Rp 16.900/liter. Kemudian, harga Dexlite naik menjadi Rp 15.700/liter. Lalu, untuk Pertamina Dex menjadi Rp 17.200/liter. (Adv DPRD Provinsi Riau)