UAS Jelaskan Mengapa Hari Raya Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi Berbeda

Ustaz-Abdul-Somad10.jpg
(youtube)

Laporan Dwi Fatimah

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pemerintah Indonesia telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 Hjatuh pada tanggal 10 Juli 2022.

 

Penetapan Hari Raya Idul Adha ini berbeda dengan Arab Saudi. Di Arab Saudi, Idul Adha 1443 H jatuh pada tanggal 9 Juli 2022.

 

Perbedaan tersebut memang memunculkan pertanyaan besar dari umat Islam di Indonesia, kenapa Idul Adha berbeda dengan Arab Saudi?

 

Dilansir dari suara.com, Ustadz Abdul Somad memberikan jawaban alasan perbedaan tersebut. UAS menekankan bahwa karena setiap daerah memiliki penentuan waktu sendiri, maka sangat dianjurkan untuk mengikuti penetapan waktu Indonesia.

 

"Makkah tu punya mathla' sendiri, Pekanbaru punya mathla' sendiri, Makkah punya syuruq sendiri, dan Pekanbaru punya syuruq sendiri. Tak sama, mana bisa kita ikut Makkah. Kalau kita di Pekanbaru ikut Makkah, berarti shalat dhuhur kita jam 15.30 WIB", jawab UAS melalui akun Instagram pribadinya.



 

UAS juga memberikan jawaban kenapa bisa terjadi perbedaan penentuan waktu Idul Adha antara Indonesia dengan Arab Saudi. Pasalnya, penentuan Idul Adha mempertimbangkan terlihatnya hilal, dan Arab Saudi lebih dahulu merayakan Idul Adha karena letaknya lebih dekat dengan bagian barat bumi.

 

Semakin suatu daerah mendekati bagian barat bumi, maka akan semakin cepat untuk melihat hilal. Hal ini senada dengan informasi yang disampaikan oleh Kemenag RI.

 

Perbedaan penentuan waktu juga pernah terjadi di zaman Salaf, maka UAS menekankan agar tidak memusingkan perbedaan tersebut dan tetap mengikuti penentuan waktu di daerah masing-masing.

 

 

 

"Kuraib dari Madinah ke Syam, di Syam mereka melihat Hilal malam Jum'at. Ibnu Abbas di Madinah melihat Hilal malam Sabtu, Syam dengan Madinah aja beda mathla', apalagi Makkah dengan Pekanbaru," ungkap UAS.