Daftar Kontroversi AKBP Rido Purba Hingga Dimutasi ke Polda Bengkulu

AKBP-Rido-Rolly-Maruli-Parsaoran-Purba.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kapolres Kampar, AKBP Rido Maruli Parsaroan Paruba dicopot jabatannya dan dimutasi ke Bengkulu sebagai Kapolres Bengkulu Tengah, Polda Bengkulu.

Mutasi tersebut tertuang dalam surat telegram Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan nomor ST/1216 MI/KEP/2022 tertanggal, Senin 20 Juni 2022.

Saat kepemimpinannya, segudang masalah terjadi di Wilayah Hukum Kampar.

AKBP Rido Purba saat itu membentak wartawan saat liputan penemuan mayat di jalan Purwosari Ujung, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Jumat, 22 Oktober 2021 sekira pukul 21.35 WIB.

Reaksi berlebihan dari Kapolres Kampar sangat disesalkan kalangan wartawan. Sikap Kapolres Kampar dinilai tidak humanis sesuai program Presisi yang digaungkan Polri.

Selanjutnya, kasus pengungkapan pelaku pembunuhan terkait penemuan mayat pria yang tergeletak di pinggir jalan Raya Bangkinang-Petapahan di Desa Pasir Sialang, Kecamatan Bangkinang, Minggu, 10 Oktober 2021 pagi.

Saat ditemukan, kondisi mayat terikat dan mulutnya disumpal. Hingga saat ini belum jelas pengungkapan kasus tersebut.

Beberapa bulan berselang, Bhabinkamtibmas dari Polres Kampar kembali terlibat masalah dengan sejumlah wartawan di Pengadilan Negeri Pekanbaru.

spanduk Kapolres Kampar

Spanduk menolak sikap kasar dan arogansi Kapolres Kampar AKBP Rido Purba terhadap Kepala Sekolah, Guru,Kepsek, Pengawas dan Kepala Desa Kabupaten Kampar/Viral Medsos

Insiden itu terjadi saat penyerahan tahap II Syafri Harto, Dekan FISIP Unri tersangka pelecehan seksual, Senin, 17 Januari 2022.

Seorang anggota Polres Kampar berinisial DT mendorong wartawan yang sedang bertugas melakukan peliputan di sana.

Propam Polda Riau saat ini sedang mendalami dugaan pelanggaran dengan melakukan penghimpunan keterangan.

Masalah selanjutnya yakni, puluhan spanduk berisikan penolakan sikap kasar dan arogan Kapolres Kampar, AKBP Rido Rolly Maruli Parsaoran Purba, dipasang warga Muhammadiyah di berbagai tempat di Kabupaten Kampar.

Spanduk penolakan tersebut dipicu sikap dan arogannya Kapolres Kampar, AKBP Rido Purba yang memanggil dan memeriksa Kepala SD Muhammadiyah Batu Belah, Herman Hidayat, tanpa ada surat serta tidak prosedural.

Dalam spanduk tersebut disampaikan, menolak sikap kasar dan arogansi Kapolres Kampar Rido Purba terhadap Kepala Sekolah, Guru, Kepsek, Pengawas dan Kepala Desa Kabupaten Kampar.

Dari kronologis yang diperoleh, persoalan berawal di acara Sosialisasi Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pelaksanaan Vaksinasi dilaksanakan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kampar, Selasa 8 Februari 2022 pukul 09.00 WIB, di Kantor Camat Kampar.

Ketika itu, hadir pendidik dan tenaga kependidikan, pengawas SD-SMP dan aparatur desa di tiga kecamatan, Kampar, Rumbio Jaya dan Kampar Utara.

Saat acara tersebut, hadir Kapolres AKBP Rido Purba. Ia datang ke tempat acara sekitar pukul 10.30 WIB. Tiba-tiba, dari kronologis diperoleh itu, Kapolres meminta kepala sekolah dan aparatur desa masuk ruangan.

Saat itulah AKBP Rido Purba menyampaikan dengan bahasa kurang santun dengan mengatakan, "Siapa yang menantang akan saya tangkap, ada yang melawan, Anda tidak patut dicontoh,” dan sebagainya.



Selanjutnya, Seorang remaja penyandang tunanetra bernama Chandra (19), diduga ditinju oleh anggota Polres Kampar, Sabtu malam, 26 Februari 2022, di Jalan Ahmad Yani, Bangkinang, Kampar, Riau.

Chandra yang mengalami buta ini dipukul sebanyak 3 kali di bagian kepalanya, dekat mata sebelah kiri. Sedangkan temannya, Rendy (19), juga ditinju sebanyak 6 kali. Perinciannya, 4 kali di kepala sedangkan lainnya di bagian perut dan wajah.

Kronologisnya, kedua remaja ini hendak menjemput barang di Bangkinang menggunakan sepeda motor Yamaha Mio dengan nomor polisi BM 2876 ZAE dari Salo, berjarak sekitar 15 kilometer.

Rendi yang membonceng Chandra, diberhentikan oleh anggota Polres Kampar karena tidak memakai helm di Jalan Ahmad Yani, dekat Pendopo Bupati Kampar.

"Saat kami mau kabur, motor polisi itu tersenggol sama kami dan patah lampu sennya. Lalu ia marah dan membenturkan kepala kami (berdua)," ungkap Rendi, Selasa, 1 Maret 2022.

Kemudian, terkait bentrok perebutan lahan sawit di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Minggu, 19 Juni 2022, sejumlah warga mengalami luka-luka.

Tidak hanya Anak-anak yang menjadi korban, orang dewasa dikabarkan juga ikut terlibat dalam insiden konflik lahan tersebut.

Dari video yang diterima RiauOnline.co.id berdurasi satu menit 40 detik, terlihat wanita dewasa yang tengah menggendong anak kecil mengalami luka pada bagian kepala.

 

 

Terlihat darah segar mengucur dari kepala sang bocah sembari ada teriakan minta tolong dan suara tangisan.

Tidak hanya itu, dalam video tersebut juga diperlihatkan sekelompok warga yang berkumpul dalam satu rumah serta ada yang membawa sajam menyerang warga secara membabi buta hingga 17 orang diamankan Polres Kampar.

Segudang masalah itulah yang diduga kuat menjadi penyebab Kapolres Kampar AKBP Rido Purba dimutasi.