RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau Faralinda Sari mengatakan, dari 130 ekor sapi yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), saat ini sudah ada 36 ekor yang sembuh.
Saat ini, kondisi sapi yang dinyatakan sembuh sudah membaik. Hasil pemeriksaan sampelnya juga sudah negatif. Namun, sapi tersebut masih diisolasi.
Faralinda menjelaskan, dilakukannya isolasi pada sapi-sapi ini, karena potensi penularannya masih bisa terjadi meski sudah sembuh dan dinyatakan negatif.
"Masih kita isolasi, belum bisa kita lepas sebelum kita berikan vaksin. Karena meski sudah negatif, potensi penularanya masih ada, karena virusnya kan masih ada. Hanya saja, untuk kondisi kesehatanya sudah membaik," katanya.
Lebih lanjut, Faralinda menjelaskan, dari total kasus sapi yang terkena PMK ditemukan di lima kabupaten. Adapun kabupatennya, di Kabupaten Rokan Hulu, Siak, Indragiri Hilir, Kampar, dan Bengkalis.
Kasus PMK di Riau ditemukan di delapan kecamatan dan delapan desa. Paling banyak ditemukan di Kabupaten Bengkalis dengan jumlah kasus mencapai 69 kasus.
“Kemudian di Indragiri Hilir (Inhil) 21 kasus, Siak 19 kasus, Kampar 16 kasus, dan di Rohul 5 kasus,” pungkasnya.