Apkasindo Riau Sambut Baik Keputusan Jokowi Buka Keran Ekspor CPO

Tandan-Buah-Segar14.jpg
(Riyan/Riauonline)

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Riau menyambut baik langkah pemerintah untuk mengizinkan kembali ekspor minyak sawit mentah Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya yang berlaku Senin, 23 Mei 2022 mendatang.

Sekretaris Apkasindo Provinsi Riau, Djono Albar Burhan mengatakan sebab dengan adanya pelarangan ekspor tersebut menjadi salah satu penyebab rontoknya harga petani kelapa sawit. 

"Untuk kami bagi petani kelapa sawit di Riau tentunya sangat bahagia. Karena yang kami percaya larangan ekspor itu menjadi salah satu penyebab jatuhnya harga petani kelapa sawit. Jadi dengan dibuka dan dilepaskannya kran ekspor kami berharap harga TBS petani kelapa sawit dapat kembali mengikuti harga penetapan TBS dari Disbun Provinsi Riau," katanya saat dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu 21 Mei 2022. 

Kendati demikian, Djono menyebut pihaknya tetap akan memantau dan mengawasi Perusahaan Kelapa Sawit (PKS) yang semena-mena menetapkan harga.

"Setelah pencabutan larangan ekspor kita akan memantau dan malakukan recovery atau perbaikan. Tidak ada lagi alasan bagi PKS untuk tidak mengikutinya. Jika masih ada harga yang jauh di bawah penetapan Disbun Riau kami akan menyurati PKS," tegasnya.

Di sisi lain, Djono juga mengimbau kepada petani sawit agar meningkatkan kualitas dan produksi Tandan Buah Segar (TBS). 

"Kita mengimbau di sisi petani untuk meningkatkan produksi dan kualitas TBS jadi PKS bisa menerima TBS petani dengan lebih senang hati," imbuhnya. 

Sementara itu, Ketua Umum Apkasindo Gulat Manurung menyampaikan larangan ekspor sawit ini sebagai intropeksi bersama untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan tata kelola industri CPO dan produk turunannya.

Sehingga, geliat industri sawit dapat memberikan manfaat nyata bagi perekonomian masyarakat, petani, hingga negara.

"Larangan ekspor tersebut sudah menyadarkan Indonesia, betapa pentingnya sawit untuk Indonesia, baik dari segi ekonomi, sosial, ekologi dan keberlanjutannya," pungkasnya. 

 



 

 


Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan kebijakan pemerintah untuk kembali membuka ekspor minyak goreng dan bahan bakunya mulai 23 Mei 2022.

Hal ini disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataan resmi yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden di Istana Merdeka Jakarta, Kamis 19 Mei 2022.

"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga kerja di industri sawit, baik petani, pekerja, dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin, 23 Mei 2022,” tuturnya.