RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengamat Politik dari Universitas Riau (Unri), Rawa El Amady, menanggapi fenomena Partai Demokrat yang mengkritisi Gubernur Riau, Syamsuar, terkait banjir di Pekanbaru.
Rawa mengatakan hal itu sebagai kamuflase politik, artinya informasi yang disampaikan Demokrat punya maksud tertentu.
"Ya itu memang bukan hoaks memang ada Syamsuar kampanye membantu menangani banjir di kota. Tapi kan perencanaannya di wali kota. Bagaimana Syamsuar membantu kalau desain penyelesaiannya tak ada," kata Rawa saat dihubungi riauonline.co.id, Rabu, 27 April 2022.
Sebab itu, pernyataan Demokrat yang menagih janji kampanye Syamsuar dianggap kurang tepat untuk konteks ini.
"Apalagi Firdaus orang Demokrat. Artinya apa yang dilakukan Demokrat ini upaya untuk melindungi orang-orangnya. Jadi publik harus pahami betul kondisinya," terang Rawa.
Rawa menuturkan fenomena ini adalah upaya membalikkan narasi yang ramai di khalayak publik perihal Firdaus yang tak becus menangani banjir.
"Banyak orang mengatakan firdaus tak becus menangani banjir selama 10 tahun karena faktanya begitu. Lalu demokrat membalikkan narasi tersebut," terangnya.
Tak hanya itu, menurut dia publik juga harus memahami konteks, dalam artian kasus banjirnya berada di Kota Pekanbaru. Ia mempertanyakan mengapa Demokrat tak menyoroti 10 tahun Firdaus menjabat dan apa dampaknya terhadap penanganan banjir.
"10 tahun Firdaus berkuasa tak menunjukkan apa-apa. Jadi memang tak mungkin kader Demokrat ikut menuding Firdaus, solusinya ya mengalihkan narasi itu ke yang lain. Usaha melindungi seperti ini bisa saja karena ada target partai ke depannya," tutup Rawa.