RIAU ONLINE, PEKANBARU-Ketua DPD I Golkar Riau, Gubernur Syamsuar menyebut setidaknya 1,4 juta atau 1,8 juta hektare lahan sawit masyarakat Riau masuk kawasan hutan alias ilegal.
Sehingga, Syamsuar meminta para kader memanfaatkan momen ini untuk membantu para petani membebaskan lahan sawit yang masuk kawasan hutan tersebut.
"Saat ini masih ada tugas kita (kader Golkar), yakni membantu mengurus legalitas semua masyarakat yang sekarang memiliki kebun sawit di dalam kawasan hutan tapi tidak punya legalitas," ujar Syamsuar saat memberi sambutan dalam acara buka bersama di Hotel Pangeran, Minggu 24 April 2022.
Dikatakan Syamsuar, apalagi pemerintah memberi tenggang hingga satu tahun ke depan untuk pemilik lahan mendaftarkan diri ke Kementerian Lingkungan Hidup agar kebunnya terdata secara resmi.
"Ini sudah diakomodir UU Cipta Kerja. Masyarakat harus mendaftarkan diri ke Kementerian Lingkungan Hidup. Makanya kalau kita tak bantu, rasanya masyarakat tak mungkin mengurus itu satu per satu," jelasnya.
Bahkan Syamsuar menyebut, pihaknya memperkirakan separuh dari 1,4 juta lahan ilegal itu adalah milik petani. Sedangkan sebagiannya lagi milik perusahaan.
"Saya harapkan bantuan kawan-kawan semua. Karena sesuai aturan, ini ada batas waktunya. Kalau tidak diurus, alangkah kasihannya rakyat kita. Padahal khusus masyarakat yang memiliki lahan di bawah 5 hektar, mereka tidak dibebankan pajak apa-apa," tegasnya.
Selain itu, Syamsuar juga meminta para kader Golkar memanfaatkan momen ini untuk mengambil hati masyarakat.
"Ini bagus untuk kader kita yang ingin mencalon. Ini bagus. Dari fraksi-fraksi lain sudah banyak yang urus. Saya tahu karena saya gubernur. Tapi dari Golkar belum ada. Manfaatkanlah kesempatan yang sangat baik ini," pungkasnya.