Singapura Ekspor Santan Kelapa ke Arab Saudi, Bahannya dari Indragiri Hilir

Salam-Kelapa.jpg
(Dedy Purwadi)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, potensi  pengembangan kawasan ekonomi syariah di Provinsi Riau sangat besar. Hanya saja, hingga kini belum terkelola secara maksimal. 

 

Untuk itu, Syamsuar membuka kran investasi secara lebar. Hal ini harus dilakukan agar potensi Riau bisa dimanfaatkan secara baik. Keran investasi,  tidak hanya buka bagi investor dari luar negeri, kesempatan sama juga diberikan kepada investor lokal.

 

“Kami berharap kepedulian kita terhadap produk lokal dan potensi ekonomi yang ada di lokal harus ditingkatkan. Jika ingin ekonomi syariah ke depan menjadi andalan daerah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

 

Kawasan ekonomi syariah ini bisa diterapkan di Riau, karena saat ini Riau memiliki banyak bahan baku untuk pengolahan produk-produk syariah. Terutama bahan baku yang bersumber dari sektor perkebunan dan perikanan.

 



Syamsuar memberi contoh, beberapa komoditi yang sangat dibutuhkan oleh Arab Saudi yakni ikan patin, santan kelapa hingga bahan baku kertas untuk cetak Al-Quran.

 

Arab Saudi mengimpor santan kelapa itu dari Singapura. Singapura mengambil santan itu dari Indragiri Hilir.

 

 

 

Untuk ikan patin, Arab Saudi datangkan dari Vietnam, padahal di Kampar dan Kuansing bisa memproduksi sekitar 25-30 ton ikan patin per hari. Sama halnya dengan bahan baku kertas yang banyak didatangkan dari industri pulp and paper di Riau.

 

"Saya sudah berkali-kali mencari investor untuk mengembangkan kawasan ekonomi syariah di Riau, tapi belum dapat. Saya selalu sampaikan potensi ini di setiap agenda penting," pungkasnya.