RIAU ONLINE, PEKANBARU - Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) di depan Kantor DPRD Riau diwarnai saling dorong dengan pihak kepolisian.
Saling dorong terjadi ketika mahasiswa tetap memaksa masuk ke Kantor DPRD Riau untuk menyampaikan tuntutannya di Ruang Paripurna.
Pihak kepolisian yang berjaga berusaha mencegah di gerbang masuk Kantor DPRD Riau dengan barisan polisi dan mobil barikade polisi Polresta Pekanbaru.
"Kami sedari awal tertib dan hanya ingin masuk ke rumah kami. Kantor DPRD adalah fasilitas publik," kata salah satu mahasiswa, Kamis, 31 Maret 2022.
Kepolisian mengimbau agar mahasiswa tak perlu memaksa masuk ke dalam Kantor DPRD Riau. Kepolisian juga menyarankan mahasiswa membubarkan diri secara tertib.
Mendengar pernyataan itu, mahasiswa semakin memaksa masuk dan terjadi saling dorong antar mahasiswa dengan polisi.
Berdasarkan pantauan riauonline.co.id, aksi saling dorong antar kedua belah pihak itu berlangsung sekitar 20 menit.
"Atas nama undang-undang, pukul mundur. Kami sudah katakan agar melakukan aksi tertib. Maju," kata Kabag Ops Polresta Pekanbaru, Novaldi, meminta anggotanya menghadang mahasiswa.
Aksi itu dilakukan dalam rangka evaluasi kepemimpinan selama tiga tahun berjalan Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edy Natar.